Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Polsek di Pati Diserang dengan Parang

Kompas.com - 27/08/2019, 14:04 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Provost Polsek Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah, Aiptu Kosrin pada Selasa (26/8/2019) pukul 09.30 WIB, menjadi korban penyerangan dengan senjata tajam.

"Telah terjadi penganiayaan dengan mengunakan senjata tajam jenis parang terhadap anggota Polsek Tlogowungu, Polres Pati," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dihubungi, Selasa.

Pelaku yang berinisial MP awalnya ingin melaporkan kehilangan di polsek tersebut.

Baca juga: Wapres Kalla: Kalau Polisi Diserang, Serang Balik...Itu Harus!

Namun, petugas di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) saat itu sedang melayani dan menerima laporan orang lain.

MP kemudian menuju ruangan petugas reskrim. Namun, ia kembali tidak mendapati seorang pun petugas di dalam ruangan tersebut.

Setelah keluar dari ruangan, ia bertemu dengan Aiptu Kosrin.

"Tersangka kembali menemui Kanit Provost dengan mengeluarkan sajam sejenis bendo atau parang dan membacokkan ke arah kepala Kanit Provos Aiptu Kosrin," papar Dedi.

Kosrin sempat menepis ayunan parang itu. Ia juga sempat menendang MP.

Baca juga: Polisi Diserang Lagi, DPR Mesti Tuntaskan Revisi RUU Terorisme

Menyadari ada penyerangan, personel Polsek Tlogowungu lain langsung membantu untuk mengamankan MP.

Meski mengalami luka di bagian kepala, Dedi mengatakan bahwa kondisi Aiptu Kosrin sudah stabil.

Sementara, pelaku saat ini sedang dirawat dan diperiksa penyidik dari Polda serta Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri. 

 

Kompas TV Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan pelaku penyerangan anggota Polsek Wonokromo, Surabaya terpapar oleh paham radikalisme. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut berdasarkan hasil pemeriksaan sementara pelaku terpengaruh radikalisme melalui internet. Hingga kini Polri masih mendalami keterkaitan pelaku dengan kelompok radikal. #PenyeranganPolsekWonokromo #Kapolri #Radikalisme
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Gelar 'Roadshow' Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

KPK Gelar "Roadshow" Keliling Jawa, Ajak Publik Tolak Politik Uang

Nasional
Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang 'Insya Allah' Gabung Golkar, Mekeng: 'Nothing Special'

Bobby ke Gerindra padahal Sempat Bilang "Insya Allah" Gabung Golkar, Mekeng: "Nothing Special"

Nasional
PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

PPP Disebut Tak Bisa Lolos Parlemen, Mardiono: Ketua KPU Bukan Pengganti Tuhan

Nasional
Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Soal Dapat Jatah 4 Kursi Menteri, Ketum PAN: Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com