Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berangkat Pakai Sampan hingga Oleh-oleh Emas, 4 Kisah Unik Ibadah Haji

Kompas.com - 13/08/2019, 22:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perjalanan ke tanah suci selalu menghadirkan cerita tersendiri. Dari tahun ke tahun, kisah ibadah haji selalu menarik perhatian khalayak.

Tiap tahun pula, ibadah ini juga memberikan kesan tersendiri. Bahkan, pada perjalanan haji lampau, banyak kisah-kisah unik yang selalu hadir. Kompas.com mencoba merangkumnya dari pemberitaan Harian Kompas, seperti:

Berangkat dengan sampan

Cerita unik perjalanan haji datang dari Deli Serdang. Seorang penduduk desa nelayan di Tanjung Beringin pada ahun 1975 berangkat untuk melaksanakan ibadah haji dengan menaiki sampan.

Harian Kompas 4 Agustus 1975 memberiitakan, Sutan Hasyim nekat berangkat dengan menggunakan alat transportasi ini karena kesulitan biaya. Saat itu, profesinya sebagai nelayan tidak memungkinkan Sutan untuk pergi ke tanah suci dengan prosedur biasa.

Baca juga: Kasus Penipuan Haji, Polisi Sebut Syaifullah Hanya Mengaku Pegawai Kemenag

Uniknya, perjalanan Sutan tersebut disponsori oleh Ketua Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Brigjen H.A Manaf Lubis.

Manaf menyatakan kesediaannya untuk mengirimkan surat kepada duta-duta besar RI di beberapa negara untuk memberitahukan maksud Sutan.

Sampan yang ia gunakan dilengkapi dengan peralatan khusus. Sutan memulai perjalanannya pada 15 Agustus 1975. Kepergiannya diiringi oleh ratusan masyarakat.

Namun sayang, perjalanan Sutan harus kandas saat sampan layarnya terhantam gelombang. Pemberitaan Harian Kompas 16 September menyatakan, sampan dengan panjang 6 meter dan lebar 2,5 meter itu pun hancur terkena ombak saat ia sedang berada di Thailand.

Setelah kejadian itu, Sutan pun langsung kembali ke kampung halamannya dengan menumpang kapal Tepian Nauli dari Malaysia.

Berjalan kaki ke Mekkah

Kisah unik saat perjalanan haji terjadi pada tahun 1965. Saat itu, seorang putra Indonesia bernama Ridwan melakukan perjalanan ibadah haji dengan berjalan kaki.

Ridwan yang berasal dari Majalengka, Jawa Barat tersebut berangkat menuju ke Tanah Suci pada tanggal 1 Juni 1965.

Arsip Harian Kompas, 9 Agustus 1965 menyebutkan, rute perjalanan yang dilalui adalah dengan melewati Thailand, Myanmar, Pakistan, India, Afganistan, hingga ke Arab Saudi. Sebelum berangkat, Ridwan meminta prestu dari Presiden Soekarno.

Oleh-oleh emas

Gubernur Jawa Tengah yang menjabat tahun 1967, Brigjen Moenadi mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada calon jemaah haji.

Dalam surat tersebut, tercantum anjuran kepada calon jemaah haji dari Jawa Tengah untuk turut serta membangun masjid Baiturahman yang berada di Simpang Lima Semarang.

Sebanyak 1.500 jemaah saat itu dianjurkan untuk membawa emas sedikitnya sebanyak 5 gram saat akan berangkat. Pemberitaan Harian Kompas 9 Januari 1967 menyebutkan, emas ini akan digunakan untuk membantu pembangunan masjid.

Pada saat itu, dengan jumlah jemaah yang mencapai 1.500 orang, maka perkiraan emas yang terkumpul sebanyak 7,5 kilogram.

Baca juga: Korban Penipuan Haji Disebut Bisa Berangkat karena Pakai Kuota Pejabat

12 bayi lahir saat perjalanan haji

Arsip Harian Kompas 4 Maret 1971 mencatat kejadian unik saat ibadah haji tahun itu. Sebanyak 12 bayi lahir saat jemaah sedang melaksanakan ibadah di tanah suci.

Dari jumlah itu, sebanyak 8 orang lahir di Arab Saudi sedangkan 4 lainnya lahir saat perjalanan pulang ke tanah air. Saat itu, seorang bayi dilaporkan meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com