Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[FAKTA] Surat Imbauan BMKG soal Waspada Gempa Bumi dan Tsunami di Selatan Lombok

Kompas.com - 10/07/2019, 05:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

fakta

fakta!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini benar.

KOMPAS.com - Surat imbauan yang mengingatkan masyakarat Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait kemungkinan terjadinya gempa bumi dan tsunami beredar di media sosial Twitter.

Surat itu memuat informasi bahwa wilayah Selatan Lombok berpotensi terjadi gempa bumi dan tsunami.

Beberapa warganet menanyakan kebenaran informasi tersebut kepada akun resmi Twitter Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG.

Adanya surat ini dibenarkan oleh Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana.

Narasi yang beredar

Surat ini dikeluarkan oleh BMKG Mataram pada Minggu (7/7/2019).

Imbauan yang ditujukan kepada masyarakat NTB ini berisi pesan waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi, bahkan tsunami di wilayah Lombok Selatan.

Berikut bunyi suratnya:

Tangkapan layar surat dari BMKG MataramTwitter Tangkapan layar surat dari BMKG Mataram
PERMAKLUMAN
Nomor: GF.102/249/KMTR/VII/2019
Menanggapi informasi yang beredar mengenai informasi potensi gempabumi dan tsunmai di Selatan Lombok yang dimuat oleh Suara Lombok News maka kami menyampaikan pernyataan sebagai berikut:

  1. BMKG membenarkan beredarnya informasi tentang potensi gempabumi dan tsunami di Selatan Lombok.
  2. Informasi mengenai potensi gempabumi di Selatan Lombok itu benar, namun tidak dapat diprediksi kepan terjadinya.
  3. Sampai saat ini belum ada negara dengan teknologi apapun di dunia yang mampu memprediksi kejadian gempabumi.
  4. BMKG merupakan satu-satunya instansi resmi guna menginformasikan kejadian gempabumi maupun tsunami.

Bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sekitarnya diharapkan tetap tenang dan meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam upaya Pengurangan Resiko Bencana dan selalu melihat informasi terkini terkait kejadian gempabumi dan tsunmai di Indonesia melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Intagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), melalui mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau @infobmkg.

Tanggapan BMKG

Kepala Bagian Humas BMKG Taufan Maulana membenarkan adanya imbauan ini.

"Resmi dari kepala unit pelaksana teknis di sana," kata Taufan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/7/2019) sore.

Taufan menegaskan, surat pemberitahuan tersebut dikeluarkan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

"Harapannya ke depan masyarakat akan lebih mandiri dan tangguh dalam menghadapi semua potensi-potensi bencana yang ada, baik itu disebabkan karena hirdometeorologi maupun geologi," ujar dia.

Menurut Taufan, masyarakat memang seharusnya tanggap terhadap potensi adanya bencana di Indonesia.

"Masyarakat tidak perlu panik," kata Taufan.

Taufan menjelaskan, BMKG selalu melakukan pemantauan terhadap ancaman-ancaman bencana, terutama gempa bumi yang bisa kapan saja terjadi.

Selain itu, mitigasi dan adaptasi terhadap bencana yang bisa saja kapan terjadi, serta memerhatikan bangunan-bangunan di wilayah rawan gempa juga perlu diperhatikan.

"Kita ambil aspek positif dari informasi tersebut. Membangun masyarakat yang mandiri dan sadar terhadap semua potensi bencana," papar Taufan.

Baca juga: Beredar Surat Potensi Gempa Bumi dan Tsunami di Lombok, Ini Penjelasan BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com