JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi memastikan empat dari sembilan korban meninggal pada kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta mengalami luka tembak. Itu dipastikan dari hasil visum terhadap para korban tersebut.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, dari hasil penyidikan, dua dari empat korban itu diduga ditembak orang tak dikenal.
Dua korban tersebut ialah Harun Al Rasyid yang tertembak di Slipi dan Abdul Aziz yang ditemukan di dekat Asrama Brimob, Petamburan.
Suyudi mengungkapkan, dari hasil penyidikan Polres Jakarta Barat, Harun diduga terkena tembakan yang dilepaskan orang tak dikenal.
"Ada seseorang yang diduga melakukan penembakan dari jarak 30 meter dari sisi kanan," kata Suyudi.
Suyudi mengatakan, anggota Polri yang saat itu melakukan penanganan unjuk rasa berada pada jarak 100 meter dari Harun. Dari olah TKP polisi, orang tak dikenal tersebut membidik Harun dari arah pertokoan.
"Sisi kanan adalah ruko-ruko," kata Suyudi.
Dari hasil pemeriksaan balistik, di tubuh Harun ditemukan proyektil 9x17 milimeter.
Baca juga: Terbukti Lakukan Kekerasan pada 21-22 Mei, 10 Brimob Dijatuhi Sanksi
Suyudi menuturkan, hal yang hampir serupa juga menimpa korban Abdul Aziz yang ditemukan 100 meter dari Asrama Brimob di Petamburan, Jakarta Barat, di hari pecahnya kerusuhan.
Aziz diduga ditembak dari jarak 30 meter dari arah belakang. Luka tembak ditemukan di punggung sebelah kiri tubuh Aziz.
"Ditemukan proyektil di dada sebelah kiri berukuran 5,56 milimeter," ujar dia.