Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo, Sandiaga, AHY, hingga Puan Masuk Jajaran Elite Partai Berpotensi Maju Pilpres 2024

Kompas.com - 03/07/2019, 06:07 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis 15 nama tokoh yang dinilai berpotensi akan berlaga dalam Pemilihan Presiden 2024.

Dari jumlah tersebut, enam di antaranya adalah elite partai politik. Enam orang itu adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, eks Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Ada pula Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua DPP (nonaktif) PDI-P Puan Maharani, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Seperti apa perjalanan mereka di ranah politik hingga berpeluang maju dalam Pilpres 2024? Berikut profil keenam elite parpol yang dinilai berpotensi maju pada Pilpres 2024:

1. Prabowo Subianto

Siapa yang tak kenal Prabowo Subianto? Namanya dikenal luas dalam kancah perpolitikan Indonesia sejak era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Saat itu, dia dikenal sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat.

Setelah lepas dari karier militer, sepak terjang Prabowo di dunia politik cukup disegani. Prabowo bahkan sempat menjadi salah satu kandidat calon presiden Partai Golkar pada Pemilu 2004. Namun, saat itu dia dikalahkan Wiranto dalam konvensi capres Partai Golkar. 

Prabowo kemudian mendirikan Partai Gerindra pada 2008. Pada Pilpres 2009, Prabowo mendampingi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebagai calon wakil presiden. Namun, ia bersama Megawati gagal melenggang ke Istana.

Lima tahun kemudian, pada Pilpres 2014 Prabowo kembali maju dengan menggandeng Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. Pasangan ini gagal, Pilpres 2014 dimenangi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Lagi, pada Pilpres 2019 Ketua Umum Partai Gerindra ini maju sebagai capres dengan mendapuk Sandiaga Salahuddin Uno sebagai cawapres. Namun, keduanya kalah atas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Kalah di MK, Prabowo Minta Maaf ke Partai Koalisi dan Para Pendukung

Prabowo mengawali karier sebagai seorang militer. Lulus pendidikan militer pada 1974, ia ditugaskan menjadi Komandan Peleton Grup I Kopassus dan bertugas di Timor-Timor.

Pada 1983, karier militernya semakin cemerlang dengan menjadi Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus. Beberapa tahun kemudian, Prabowo diangkat menjadi Komandan Jenderal Kopassus.

Puncaknya, pada 1998 Prabowo menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dengan membawahkan sekitar 11.000 prajurit.

Pascareformasi, Prabowo diberhentikan dari jabatan Pangkostrad. Kemudian, ia ditugaskan sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI.

Setelah menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus, Prabowo diberhentikan dari militer. Pangkat militernya adalah letnan jenderal.

Baca juga: Dicopot dari Pangkostrad, Prabowo Temui Habibie dan Berdebat Panas di Istana

2. Sandiaga Salahuddin Uno

Sebelum terjun ke politik, nama Sandiaga Uno dikenal sebagai pengusaha muda dengan berbagai lini bisnisnya.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Litbang Kompas, Sandiaga pernah berkarier sebagai pemegang saham PT Adaro Indonesia, Presdir PT Alberta Communication, Presdir PT Mitra Telecommunication, dan bergabung dengan beberapa perusahaan internasional di Singapura dan Kanada.

Di dunia usaha, Sandiaga diakui sebagai seorang pebisnis sukses dan tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.

Sandiaga pernah dinobatkan oleh Globe Asia sebagai orang terkaya ke-63 di Indonesia dengan jumlah kekayaan mencapai 245 juta dollar AS.

Ia juga mendapat penghargaan "Enterpreneur of the Year" dari Enterprise Asia pada 2008.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com