Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Penentang Jokowi Merapat ke Pemerintah, Dalam Pilpres 2024 Mereka Bisa Hancur atau Besar

Kompas.com - 02/07/2019, 17:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana merapatnya para pesaing Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019 ke barisan partai pendukung Jokowi-Ma'ruf dinilai dapat menjadi pedang bermata dua bagi partai-partai tersebut.

Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi saat para penantang itu merapat ke Jokowi, yakni hancur atau justru semakin besar.

"Bisa jadi ada dua hal, mereka kehilangan ruhnya atau kehilangan pemilih loyal di segmen sebelumnya, bisa jadi mereka menambah atau mengakumulasi pemilih yang sudah di sisi oposisi lalu ditambah orang-orang yang sebelumnya loyal di sisi Jokowi," kata Rully di Kantor LSI Denny JA, Selasa (2/7/2019).

Rully menuturkan, para partai penantang Jokowi yang ingin maju dalam Pilpres 2024 memang sebaiknya merapat ke barisan pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Dengan merapat ke kubu Jokowi, kata Rully, para penantang berpeluang memperoleh posisi tertentu yang bisa menjadi modal untuk berlaga pada pilpres mendatang.

"Ketika mereka tidak masuk ke lingkaran pemerintahan ya secara otomatis mengurangi frekuensi mereka untuk mendapatkan exposure dari publik," ujar Rully.

Baca juga: LSI: Jokowi Bisa Jadi Endorser bagi The Next President

LSI Denny JA merilis nama-nama tokoh yang dinilai berpotensi maju dalam kontestasi Pilpres 2024 untuk menggantikan Jokowi yang masa jabatannya akan habis pada 2024.

Beberapa nama yang terdapat dalam daftar tersebut merupakan tokoh yang berseberangan dengan Jokowi pada Pilpres 2019 lalu, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno, Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Sementara, nama-nama lainnya cenderung mendukung Jokowi yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PDI-P Puan Maharani, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Nama lainnya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Baca juga: LSI Denny JA Sebut Ahok Bisa Jadi Kuda Hitam pada Pilpres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com