Sandiaga semakin dikenal sebagai pejabat publik setelah memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai Wakil Gubernur bersama Anies Baswedan yang menjabat Gubernur.
Belum genap dua tahun menjabat wagub, Sandi berhenti dari jabatan. Ia maju sebagai cawapres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Baca juga: INFOGRAFIK: Profil Sandiaga Uno
Pada mulanya, Airlangga Hartarto adalah pengusaha yang sukses. Ia memiliki banyak bisnis dengan berbagai perusahaan, antara lain PT Graha Curah Niaga yang bergerak di bidang agraria (pupuk), PT Jakarta Prime Crane, PT Bisma Narendra, dan Komisaris PT Sorini Corporation Tbk.
Tahun 2004 menjadi awal karier politik Airlangga. Pada tahun tersebut, ia menjabat sebagai Wakil Bendahara DPP Golkar hingga 2009.
Airlangga terpilih sebagai anggota DPR periode 2009-2014 dan 2014-2019 dengan Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat V.
Pada 2016 terjadi perombakan Kabinet Kerja Jilid II. Airlangga dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin.
Dengan jabatan ini, dia mengikuti jejak ayahnya, Hartarto Sastrosoenarto, yang pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian di era Orde Baru.
Pada akhir 2017, Airlangga juga ditunjuk sebagai Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi.
Agus Harimurti Yudhoyono atau lebih dikenal sebagai AHY merupakan putra pertama presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ani Yudhoyono.
AHY mengawali karier dengan menjadi Komandan Peleton Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad.
Berangkat dari komandan peleton, namanya terus melejit hingga pada 2008 membantu Kementerian Pertahanan untuk merealisasikan pendirian Universitas Pertahanan Indonesia.
Aktif di dunia militer, Agus juga melanjutkan pendidikan master di Nanyang Technological University dan Harvard University.
Ia juga sempat mengikuti pendidikan Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning, Amerika Serikat, dan menjadi lulusan terbaik.
Setelah kembali ke Indonesia, ia ditugaskan sebagai Kepala Seksi 2 Operasi di Satuan Elite Kostrad, Brigade Infanteri Lintas Udara 17.
Pada Juni 2014, AHY bertolak ke Amerika Serikat untuk melanjutkan Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad). Saat kembali ke Indonesia, dia menjadi Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning.
Pada September 2016, Partai Demokrat bersama PPP, PKB, dan PAN mencalonkan AHY sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Ia pun memilih "menamatkan" karier militernya.
Namun, AHY kalah pada putaran pertama Pilkada DKI dan gagal melenggang ke kursi DKI 1.
Karier politik dilanjutkan dengan menjadi Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat untuk pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.
Akhir Febuari 2019, AHY ditinjuk untuk memimpin langsung pemenangan Pemilu 2019 menggantikan SBY lantaran presiden ke-6 RI itu tengah mendampingi Ani Yudhoyono yang kala itu sakit.
Baca juga: Demokrat, AHY, dan Peluang Rebound di 2019