JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi keluarga besar Yudhoyono, harapan itu hilang pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 di National University Hospital, Singapura.
Saat itu, Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhir setelah berjuang selama empat bulan terakhir melawan kanker darah yang dideritanya.
Kondisinya sempat membaik dan diperkenankan keluar rumah sakit selama tiga hari. Namun setelah itu, kondisi Ani memburuk hingga harus dirawat di ruang ICU dan dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Kecintaan Ani Yudhoyono dengan Kain Daerah...
Berpulangnya istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu juga menjadi duka bagi seluruh Indonesia.
Segala doa dicurahkan oleh masyarakat Indonesia untuk Ibu Negara 2004-2014 itu.
Doa juga ditujukan untuk keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono. Meninggalnya jantung keluarga itu memberikan duka mendalam bagi keluarga besar Yudhoyono.
SBY bercerita mengenai detik-detik terakhir Ani kepada sejumlah tamu yang melayat di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.
Ketika itu, SBY menitikkan air mata di kening Ibu Ani yang terbaring di rumah sakit. Dia mengusap air mata itu seraya berbisik kepada belahan jiwanya.
"'Memo (panggilan sayang untuk Ibu Ani), kami semua ada di sini. Air mata yang jatuh itu adalah air mata cinta, air mata kasih dan air mata sayang'," ucap SBY.
Menurut dia, wajah Ibu Ani tampak bahagia. Dia kembali berbisik untuk mengucapkan selamat jalan kepada Ibu Ani.
Baca juga: Pohon Bilalang, Kenangan Ani Yudhoyono untuk Kota Parepare
"Saya ucapkan, 'Ibu, selamat jalan, semoga Memo hidup tenang di sisi Allah SWT'," ujar SBY sambil menitikkan air mata dan nada bicaranya terbata-bata.
Selama Ibu Ani dirawat, SBY nyaris tidak pernah meninggalkan Singapura. Dia saksi bagaimana kerasnya sang istri melawan sel kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Dia juga saksi atas ungkapan harapan-harapan Ibu Ani yang ingin diwujudkan setelah sembuh.
"Sebelum diambil Allah SWT, saya mendampingi Bu Ani setiap hari, siang, dan malam. Banyak yang ingin dilakukan Bu Ani kalau sembuh. Kalau kembali ke Tanah Air, untuk kepentingan sahabat, saudara-saudaranya," kisah SBY.
Baca juga: Ketua DPR Akan Pimpin Upacara Pelepasan Jenazah Ani Yudhoyono di Cikeas