Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Mendalam Keluarga Yudhoyono...

Kompas.com - 02/06/2019, 08:28 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi keluarga besar Yudhoyono, harapan itu hilang pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 di National University Hospital, Singapura.

Saat itu, Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhir setelah berjuang selama empat bulan terakhir melawan kanker darah yang dideritanya.

Kondisinya sempat membaik dan diperkenankan keluar rumah sakit selama tiga hari. Namun setelah itu, kondisi Ani memburuk hingga harus dirawat di ruang ICU dan dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Kecintaan Ani Yudhoyono dengan Kain Daerah...

Berpulangnya istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu juga menjadi duka bagi seluruh Indonesia.

Segala doa dicurahkan oleh masyarakat Indonesia untuk Ibu Negara 2004-2014 itu.

Doa juga ditujukan untuk keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono. Meninggalnya jantung keluarga itu memberikan duka mendalam bagi keluarga besar Yudhoyono.

Dalam kenangan SBY

SBY bercerita mengenai detik-detik terakhir Ani kepada sejumlah tamu yang melayat di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.

Ketika itu, SBY menitikkan air mata di kening Ibu Ani yang terbaring di rumah sakit. Dia mengusap air mata itu seraya berbisik kepada belahan jiwanya.

"'Memo (panggilan sayang untuk Ibu Ani), kami semua ada di sini. Air mata yang jatuh itu adalah air mata cinta, air mata kasih dan air mata sayang'," ucap SBY.

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menangis saat mengiringi jenazah Ibu Ani Yudhoyono setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (1/6/2019).ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menangis saat mengiringi jenazah Ibu Ani Yudhoyono setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (1/6/2019).
Meski Ibu Ani dalam kondisi tidak sadarkan diri, SBY yakin istrinya mendengar kata-katanya. Dia melihat Ibu Ani menitikkan air mata.

Menurut dia, wajah Ibu Ani tampak bahagia. Dia kembali berbisik untuk mengucapkan selamat jalan kepada Ibu Ani.

Baca juga: Pohon Bilalang, Kenangan Ani Yudhoyono untuk Kota Parepare

"Saya ucapkan, 'Ibu, selamat jalan, semoga Memo hidup tenang di sisi Allah SWT'," ujar SBY sambil menitikkan air mata dan nada bicaranya terbata-bata.

Selama Ibu Ani dirawat, SBY nyaris tidak pernah meninggalkan Singapura. Dia saksi bagaimana kerasnya sang istri melawan sel kanker yang menggerogoti tubuhnya.

Dia juga saksi atas ungkapan harapan-harapan Ibu Ani yang ingin diwujudkan setelah sembuh.

"Sebelum diambil Allah SWT, saya mendampingi Bu Ani setiap hari, siang, dan malam. Banyak yang ingin dilakukan Bu Ani kalau sembuh. Kalau kembali ke Tanah Air, untuk kepentingan sahabat, saudara-saudaranya," kisah SBY.

Baca juga: Ketua DPR Akan Pimpin Upacara Pelepasan Jenazah Ani Yudhoyono di Cikeas

Namun Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Meski tidak menyebut detailnya, SBY berjanji keluarga akan mewujudkan harapan-harapan itu.

"Saya dan keluarga Insya Allah akan wujudkan mimpi-mimpi dan cita-cita Ibu Ani yang belum bisa diwujudkan," ujar SBY.

Tangisan Agus dan Ibas

Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Yudhoyono (kiri) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) mengangkut peti jenazah Ibu Ani Yudhoyono setibanya di rumah duka, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019).ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Yudhoyono (kiri) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) mengangkut peti jenazah Ibu Ani Yudhoyono setibanya di rumah duka, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2019).
Selain SBY, dua putranya, Agus dan Edhie Baskoro (Ibas), juga setia mendampingi saat Ani menjalani perawatan. Keduanya ikut mengangkat keranda jenazah ibunya sejak masih di Singapura hingga di Jakarta.

Tadi malam, saat membawa keranda memasuki pintu rumah mereka di Puri Cikeas, tangis Agus dan Ibas pecah.

Sebelumnya, Agus sempat menyampaikan keterangan tertulis berisi permohonan maaf keluarga atas kesalahan yang mungkin dilakukan Ani.

"Atas nama keluarga, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya sekiranya ada ucapan atau tindakan almarhumah, ibunda kami, yang mungkin pernah mencederai perasaan bapak, ibu, saudara sekalian," kata Agus.

Baca juga: Ani Yudhoyono Akan Dimakamkan di Blok M 129 TMP Kalibata, Dekat dengan Makam Ainun Habibie

Agus mengatakan, ibunya sudah berjuang keras melawan kanker. Keluarga juga selalu mendampingi masa-masa sulit dalam hidup Ani.

Tim dokter Kepresidenan dan NUH sudah berjuang keras mengupayakan kesembuhan ibunya.

"Namun, Allah SWT punya kehendak yang lebih baik bagi Ibu Ani," kata Agus.

Pada hari ini, keluarga akan mengantar Ibu Ani ke tempat peristirahatannya yang terakhir di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Melepas kepergian sosok istri, ibunda, nenek, dan mertua tercinta selama-lamanya.

Selamat jalan, Ibu Ani...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com