Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Ingatkan Dosen Jadi Contoh bagi Mahasiswa soal Antikorupsi

Kompas.com - 15/05/2019, 12:31 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan mengingatkan para dosen untuk menjadi contoh bagi para mahasiswa dalam sikap antikorupsi.

Hal itu disampaikan Basaria dalam Koordinasi Implementasi Pendidikan Antikorupsi di Perguruan Tinggi di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta, Rabu (15/5/2019).

"Karena sebaik apa pun teori yang bapak ibu berikan tentang pendidikan antikorupsi ini pada saat bapak ibu bicara di depan mahasiswa, mereka pasti bilang 'alah lo ngomong aja lo'," kata Basaria.

Baca juga: Pemprov Jawa Tengah Terbitkan Pergub Pendidikan Antikorupsi di Sekolah

Basaria menegaskan, pendidikan antikorupsi harus dimulai dari para pendidiknya dulu. Sehingga, nantinya mahasiswa dari para pendidik bisa mengikuti contoh sikap antikorupai yang sudah dilakukan.

"Sehingga para anak didik ini tanpa diminta pun dia akan mengikuti hal-hal tersebut. Kemudian menjadi contoh teladan untuk para mahasiswa kita. Ini hal penting karena nanti anak ini yang meneruskan generasi berikutnya yang akan memimpin indonesia mau dibawa ke mana," kata dia.

Baca juga: KPK Minta Daerah Lain Tiru Jateng yang Terapkan Pendidikan Antikorupsi

Kemudian, Basaria juga menekankan perbaikan sistem tata kelola di kampus. Menurut dia, perlu ada perbaikan sistem yang mampu mencegah perbuatan korupsi.

"Kenapa saya berbicara seperti ini, impelementasi pendidikan antikorupsi itu bagus memang kita lakukan, preemtif misalnya memberikan sosialisasi, pendidikan secara teori. Tapi kalau menurut saya yang paling penting preventif, rill," kata dia.

Baca juga: Jateng Terapkan Pendidikan Antikorupsi di 23 Sekolah

Misalnya, ia mencontohkan Universitas Bina Nusantara (Binus) yang memiliki aturan tegas apabila mahasiswa diketahui menyontek.

"Di kampus Binus itu, kalau nyontek langsung dikeluarkan. Akhirnya saya yakin semua tidak berani nyontek. Jadi di samping preemtif, hal yang paling penting preventif ini," katanya.

Baca juga: KPK dan 4 Kementerian Sepakati Implementasi Pendidikan Antikorupsi

Contoh lainnya, dosen juga jangan memberikan nilai ke mahasiswa berdasarkan tindakan yang koruptif.

"Contoh paling kecil, (mahasiswa) tidak mendapatkan nilainya dengan cara-cara korupsi, macam cara, bisa membeli bukunya dosen, memberikan hadiah ke (dosen), semacam itu. Jadi tata kelola di dalam kampus itu sendiri harus sudah benar. Termasuk para pengajarnya," kata dia.

Kompas TV Secara langsung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memantau jalannya pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 1 Maos, Kabupaten Cilacap. Selain memantau ruang UNBK ini, Ganjar juga memasuki beberapa ruang kelas sekolah lainnya. Sejumlah siswa pun diajak berdialog terkait rencana pemprov yang segera menerapkan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah. Sebagai payung hukumnya, pemprov sudah membuat peraturan gubernur nomor 10 tahun 2019 tentang implementasi pendidikan antikorupsi. Dalam waktu dekat, pergub ini akan mulai diterapkan.<br /> #UNBK #GanjarPranowo #GubernurJawaTengah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com