JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi meminta masyarakat melihat secara objektif mengenai kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan yang hingga genap dua tahun belum juga terungkap.
Johan menegaskan bahwa Presiden Jokowi sudah berbuat banyak untuk membantu Novel.
"Jangan diasumsikan Presiden tak melakukan apa-apa," kata Johan kepada Kompas.com, Kamis (11/4/2019).
Johan mengatakan, saat pertama kali mengetahui penyerangan terhadap Novel dua tahun silam, Presiden langsung memerintahkan Kapolri untuk mengusut pelakunya.
Baca juga: Beragam Kejanggalan Selimuti Pengusutan 2 Tahun Kasus Novel Baswedan
Dalam perkembangannya, Presiden juga sudah memanggil Kapolri tiga kali ke Istana untuk secara khusus membahas perkembangan kasus ini.
"Presiden concern terhadap pengungkapan kasus novel. Tidak hanya pelakunya tapi siapa dalang di balik itu, itu perintah Presiden kepada Kapolri," kata Johan.
Johan mengatakan, dalam dari tiga kali pemanggilan itu, Kapolri selalu menyatakan bahwa Polri masih sanggup untuk menuntaskan kasus ini.
Kapolri juga menyatakan ada kemajuan dari proses penyelidikan yang telah dilakukan.
Oleh karena itu, Presiden tak memenuhi tuntutan Novel dan para aktivis untuk membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF).
Baca juga: Beragam Kejanggalan Selimuti Pengusutan 2 Tahun Kasus Novel Baswedan
"Perlu digarisbawahi Presiden bukan setuju atau tidak setuju membentuk TGPF, tapi menunggu polri melakukan pekerjaannya," kata Johan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.