JAKARTA, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin meminta semua pihak mempercayakan penyelenggaraan pemilu kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karena itu, ia meminta tak ada pihak yang mendelegitimasi KPU selaku penyelenggara pemilu.
Hal itu disampaikan Ma'ruf saat ditemui di acara Majelis Taklim Berselawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019).
"Ya kita tidak mau kalau ada upaya mendelegitimasi. Kita fair saja. Nanti kan ada penyelenggara (KPU), keamanan, pihak yang menjadi wasit, bahkan ada pemantau bukan hanya dari dalam negeri, tapi luar negeri. Kan sudah ada," ujar Ma'ruf.
Baca juga: Mendagri Sebut Ada Upaya Delegitimasi KPU melalui Hoaks
Ia menambahkan setiap kecurangan dalam pemilu tentunya sudah diperhitungkan oleh KPU sehingga tak akan luput. Ma'ruf juga mengatakan KPU telah memperhitungkan semua celah kecurangan untuk diantisipasi.
Selain itu, setiap aturan dalam pemilu sudah disepakati oleh semua pasangan capres dan cawapres serta seluruh partai politik peserta pemilu. Ia pun meminta pihak yang merasa dicurangi melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca juga: TKN Sebut Upaya Delegitimasi KPU Kian Intens Jelang Pemilu 2019
"Saya kira kalau ada kecurangan kan sudah ada aturan mainnya. Sudah ada peraturannya apa yang harus dilakukan, apa yang harus dicegah. Kalau terjadi apa yang harus dilakukan," ujar Ma'ruf.
"Semuanya sudah, dan itu merupakan kesepakatan-kesepakatan dari masing-masing tim paslon, juga ada aturannya, regulasinya, batasan-barasannya, bagaimana menyelesaikan kalau itu terjadi. Jadi menurut saya laporkan saja (kalau ada kecurangan)," lanjut dia.