Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Caleg Muda: Terjun ke 400 Titik Lebih hingga Pengakuan Tak Setor Mahar

Kompas.com - 08/04/2019, 11:01 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Faldo Maldini adalah salah satu anak muda yang memutuskan menjadi calon anggota legislatif (Caleg) di Pemilu 2019. Ia menjadi caleg DPR Partai Amanat Nasional (PAN) dari Kabupaten Bogor.

Mantan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPI UK) ini menceritakan, alasannya maju menjadi caleg untuk meneruskan perjuangannya di bidang politik.

"Saya itu terjun ke politik dari 2015, saya gabung PAN itu di 2018, ini yang politik praktis, ya. Karena saya percaya demokrasi, kalau kita percaya demokrasi perwakilan, caranya kita harus menjadi wakil. Menjadi wakil itu enggak ada cara lain selain menjadi calon anggota legislatif," cerita Faldo kepada Kompas.com, Kamis (4/4/2019).

Baca juga: Cerita Caleg Asal Jombang, Pagi Menjahit, Malam Kampanye

 

Menurut politisi muda Sumatera Barat ini, menjadi caleg adalah jalan untuk memperjuangkan kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

Dalam persiapannya, Faldo fokus pada pemenuhan syarat-syarat yang berlaku. Namun, yang paling penting baginya adalah persiapan mental. Sebab, kontestasi Pemilu 2019 membutuhkan kerja keras secara total.

"Persiapan yang sifatnya kayak pemetaan lapangan, karena yang menurut saya paling penting adalah kita harus bertarung itu total. Jadi semua lebih ke kayak hal-hal yang ini aja sih, persiapan kampanye. Kampenye di Indonesia kan cukup lama ya, 8 bulan," kata dia.

Baca juga: Cerita Caleg: Bermula dari Skripsi hingga Tembus Pedalaman Kalteng untuk Bertemu Warga

Ia mengakui persaingan di dapil pasti berat. Apalagi, Faldo merasa dirinya merupakan politisi muda sekaligus pendatang baru. Namun, itu tak lantas membuat Faldo merasa minder. Ia tetap optimistis bisa bersaing dan memenangkan kontestasi.

"Namanya kontestasi pasti ada yang kuat ada yang lemah, gitu kan. Ya tergantung kita aja, apa usaha yang kita keluarkan untuk bisa bertahan," kata dia.

Sudah berkunjung ke 400 titik lebih

Faldo menekankan, model kampanye door to door lebih ampuh untuk menarik dukungan. Dalam sehari, Faldo mengaku bisa terjun ke beberapa titik.

"(Terhitung) sampai hari ini juga udah sampai 400-an titik lah. Jadi udah banyak banget gitu kan," katanya.

Baca juga: Cerita Caleg: Eko Patrio dan Upayanya Populerkan Eko Hendro Purnomo

Di samping itu, Faldo tentu juga menggunakan media sosial, seperti Instagram dan media massa, seperti koran untuk mendukung kampanyenya. Menurut dia, kombinasi seperti itu lebih baik.

Di Twitter, ia lebih banyak melakukan pertarungan narasi atas sebuah masalah. Sementara, Instagram dan Facebook banyak digunakan untuk membagi dokumentasi kegiatan kampanyenya.

Dia juga menggunakan media sosial Youtube untuk berbagi video kampanye. Biasanya, berupa endorsement terhadap pengusaha UMKM yang ada di dapilnya.

Baca juga: Cerita Caleg: Manfaatkan Wefie hingga Vlog Dekati Relawan dan Calon Pemilih

Pemasangan stiker sindiran oleh komunitas Turun Tangan Palembang kepada poster caleg yang terpasang dipohon dengan menggunakan paku.KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Pemasangan stiker sindiran oleh komunitas Turun Tangan Palembang kepada poster caleg yang terpasang dipohon dengan menggunakan paku.

 

"Tapi aku yakin yang namanya turun adalah kuncinya sih. Ya kita kalau terkenal di udara tapi enggak pernah turun ya susah. Saya masih terus turun kok, orang mungkin udah mulai istirahat, saya sih jalan terus," katanya.

Pertama kali menjadi caleg, Faldo merasa ternyata menjadi caleg merupakan hal yang berat. Di tengah kondisi persaingan yang ketat, kata Faldo, dirinya harus siap menang atau kalah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com