Berkunjung ke ratusan titik, membuat dirinya terkadang mengesampingkan hal-hal yang bersifat pribadi. Salah satunya keluarga. Faldo merasa saat ini ia jauh dari keluarga.
"Ya waktu sama keluarga di rumah di sana udah away banget kan. Ya kadang-kadang politik itu melupakan hal-hal yang sifatnya pribadi," katanya.
Baca juga: Cerita Caleg Milenial Bersaing Suara dengan Para Senior di Dapil...
Namun di satu sisi, Faldo juga merasa senang bertemu banyak orang saat terjun di dapilnya. Ia merasa seperti menemukan saudara dan orang tua baru.
"Sukanya, saya bisa punya banyak saudara baru, orang tua baru, ibu baru, bapak baru, jadi ya silaturahmi lah politik kita," kata dia.
Faldo mengandalkan donasi dari para pendukungnya. Ia menerima banyak sumbangan dari berbagai pihak.
"Banyak donasi yang masuk, Rp 10 ribu misalnya dikasih orang, posko dikasih, kunjungan ke dapil dikasih duit, ya alhamdulilah banyak lah, Maksudnya, kita crowdfunding gitu kan, jadi campaign kita lebih ke movement," katanya.
Baca juga: Cerita Caleg: Terjun ke Wilayah Pelosok hingga Sempat Salah Kaprah
Menurut Faldo, sumbangan yang ia terima juga dimanfaatkan untuk menyediakan konsumsi makanan dan minuman saat bertemu warga. Ia tak menyediakan uang transportasi untuk calon pemilih.
"Jadi ya apa adanya aja sih, Mas. Yang penting kan meyakinkan publik aja. Enggak punya gudang sembako kok saya, he-he-he," seloroh Faldo.
Faldo mengakui ia sempat memiliki gambaran awal pendanaan yang dibutuhkan oleh caleg. Pada saat itu, berdasarkan kalkulasinya ongkos menjadi caleg bisa mencapai miliaran rupiah.
Baca juga: Cerita Caleg: Dengar Aspirasi Guru Honorer hingga Dibawakan Nasi Rantang
Meski demikian, Faldo tak mengeluarkan uang dengan jumlah miliaran. Menurut Faldo, pengeluaran dana kampanye tentu tergantung pada perilaku si caleg.
"Ya gimana, Mas, orang saya umur 28 tahun punya duit Rp 5 sampai 7 miliar dari mana? Ternak tuyul?," kata dia.
Selama kampanye, Faldo mengaku sudah menghabiskan uang sekitar Rp 300 juta lebih. Uang itu digunakan untuk kepentingan operasional dirinya yang sudah berkunjung ke 400 titik lebih.
Baca juga: Cerita Caleg: Strategi Petahana Jaga Jaringan dan Dukungan
"400-titik, lho bayangin. Ada orang-orang (caleg) abisnya miliaran tapi turunnya berapa kali itu. Balihonya aja yang banyak kan," kata dia.
Menurut Faldo, keperluan alat peraga kampanye (APK) dibantu partai. Faldo menjelaskan, dirinya tak terlalu mengandalkan banyak baliho dan spanduk.
"Yang kecil-kecil aja, strategi kita kasih nomor handphone di alat peraga. Jadi orang bisa kontak kita langsung, orang lain kan mana ada yang mau dihubungin kan. Ya kita direct aja karena kita rasa, kesulitan dari masyarakat ke anggota dewan itu kan aksesnya, jadi saya kasih aja langsung nomor handphonenya," katanya.
Baca juga: Cerita Caleg: Kampanye Door to Door Sambil Kampanyekan Capres