JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pemberantasan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Firman Shantyabudi menyatakan, PPATK melihat kecendurungan para calon anggota legislatif yang berkompetisi di Pemilu 2019 telah menyimpan dana kampanye secara tunai dari tiga tahun yang lalu atau sejak 2016.
Hal itu disampaikan Firman pada sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).
"Hingga saat ini para caleg dan paslon capres-cawapres terlihat aman dan tertib jika dilacak lewat rekening kampanye, namun perputaran uangnya masif. Ada kecendurungan memang para caleg menarik dana tunai dua hingga tiga tahun yang lalu, mereka bisa simpan uang itu di safe house," ujar Firman.
Baca juga: PPATK Temukan Caleg yang Diduga Lakukan Politik Uang dengan Modus Asuransi Kecelakaan
Ia menjelaskan, modus penarikan dana tunai tiga tahun sebelum pelaksanaan pemilu dilakukan para caleg agar tidak terjerat pelanggaran oleh PPATK.
Sementara, pada rekening dana kampanye dari para caleg selama proses kampanye ini tidak ditemukan adanya pendapatan ataupun pengeluaran dana yang berpotensi digunakan untuk politik uang.
"Ini (rekening dana kampanye) caleg semua rapi. Kalau mengambi dana tunai sekarang kan terlihat dan tercatat oleh PPATK. Tapi kalau dia (caleg) sudah mencicil sejak tiga tahun yang lalu, transaksi keuangan enggak bisa lagi terbaca oleh PPATK, bank pun enggak bisa," kata dia.
Oleh karena itu, lanjut Firman, PPATK terus berkoordinasi dengan penyedia jasa keuangan, aparat penegak hukum, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk melacak dan menelusuri caleg-caleg yang melakukan dugaan pencucian uang dan politik uang.
Baca juga: Tingkatkan Fungsi Pengawasan Sektor Keuangan, OJK Gandeng Kemendagri dan PPATK
Ia juga meminta integritas dari para peserta caleg maupun paslon capres-cawapres yang sudah memberikan rekening dana kampanye sebagai bentuk transparansi pemilu.
"Kita akan melihat terus dan menelusuri transaksi dana tunai dari bank-bank. Kita kerja sama juga dengan forum perbankan, para caleg harus terbuka dengan dana kampanyenya," kata Firman.