Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setara Institute: Peristiwa Pilkada DKI Menyadarkan Kita untuk Cegah Polarisasi

Kompas.com - 31/03/2019, 21:12 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos memandang, mulai ada kesadaran pemerintah dan masyarakat sipil untuk melawan berbagai bentuk intoleransi.

Bonar berkaca pada kecenderungan penurunan jumlah tindakan pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) sejak tiga tahun terakhir.

Data Setara Institute menunjukkan, pada tahun 2016 terjadi 270 tindakan pelanggaran KBB.

Baca juga: Setara Institute: 2018, 202 Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Terjadi

Kemudian pada 2017, jumlahnya menurun menjadi 201 tindakan. Di tahun 2018 ada kenaikan menjadi 202 tindakan pelanggaran KBB.

Menurut Bonar, salah satu momentum bangkitnya kesadaran itu adalah seusai Pilkada DKI Jakarta 2017. 

"Peristiwa Pilgub DKI memang membuat orang menjadi terpolarisasi, tetapi di sisi lain menimbulkan kesadaran baru. Pemerintah menyadari bahwa memang ini seperti api dalam sekam. Isu yang perlu ditangani dengan cermat," kata Bonar dalam paparannya di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta, Minggu (31/3/2019).

Baca juga: Ini Rekomendasi Setara Institute untuk Tangkal Radikalisme di Kalangan ASN

Menurut dia, pemerintah pusat sudah mulai berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menekan intoleransi.

Sebab, kata dia, salah satu aktor negara yang sering melakukan intoleransi adalah pemerintah daerah.

"Bukan rahasia lagi juga ada kepentingan elektoral, kecenderungannya Pemda melakukan pembiaran bahkan mengakomodir suara-suara dari kelompok intoleran," ujarnya. 

Baca juga: Setara Institute: Tidak Ada Perbaikan Signifikan Soal Penegakan HAM

Selain itu, pemerintah juga menggiatkan forum komunikasi umat beragama di setiap daerah.

Kemudian pemerintah melalui sejumlah kementerian menghadirkan sejumlah program kerja untuk mencegah intoleransi sejak dini.

"Meskipun masih banyak program seremoni, tetapi setidaknya banyak memberikan perhatian untuk bagaimana kita bersama masyarakat menyadari pentingnya hidup bersama secara damai dan harmonis," kata Bonar. 

Baca juga: Catatan Setara Institute soal Kebesaran Soeharto: Jenderal Besar hingga Diktator Kejam

Di sisi lain, Bonar menyoroti tumbuhnya kesadaran masyarakat.

Meskipun gejala intoleransi mulai menyentuh level pedesaan, kelompok masyarakat sipil yang melawan intoleransi semakin tumbuh.

"Peristiwa Pilgub DKI kemarin memberi kesadaran bahwa kita harus berbuat sesuatu untuk mencegah polarisasi terjadi secara tajam yang merusak integrasi nasional, sehingga muncul kelompok masyarakat sipil yang berinisiatif bicara toleransi, Pancasila, kebhinekaan dan sebagainya. Itu luar biasa," ujarnya.

Baca juga: Jakarta Masih Masuk dalam 10 Kota dengan Nilai Toleransi Rendah Versi Setara Institute

Pemerintah dan masyarakat sipil dinilai mulai mampu menangkal permainan politik identitas, hoaks, ujaran kebencian, dan ancaman ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila.

Bonar berharap pemerintah dan masyarakat bisa menggenjot momentum ini dengan memaksimalkan langkah-langkah yang konkret dan berkesinambungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com