Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setara Institute: 2018, 202 Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Terjadi

Kompas.com - 31/03/2019, 16:01 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Setara Institute menunjukkan sepanjang tahun 2018, terjadi 160 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) di 25 provinsi.

Di dalam 160 peristiwa itu ada 202 tindakan pelanggaran KBB.

"Dari 202 tindakan pelanggaran KBB terdapat 72 tindakan yang melibatkan para penyelenggara negara sebagai aktor. Aktor negara paling banyak melakukan adalah pemerintah daerah dengan 29 tindakan," kata Direktur Riset Setara Institute, Halili, dalam paparannya di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019).

Baca juga: Ini Rekomendasi Setara Institute untuk Tangkal Radikalisme di Kalangan ASN

Aktor negara lainnya disusul kepolisian sebanyak 17 tindakan, institusi pendidikan 8 tindakan, wilayatul hisbah sebanyak 5 tindakan, dan TNI 5 tindakan.

"Tindakan yang paling banyak dilakukan aktor negara, 39 tindakan diskriminasi dalam kebijakan dan non-kebijakan. Disusul kriminalisasi 9 tindakan dan pelarangan kegiatan keagamaan sebanyak 3 tindakan," ujarnya.

Sementara itu, 130 tindakan pelanggaran KBB dilakukan oleh aktor non negara.

Baca juga: Setara Institute: Tidak Ada Perbaikan Signifikan Soal Penegakan HAM

Menurut Halili, aktor non negara yang dimaksud adalah individu dan kelompok atau organisasi masyarakat.

"Aktor non negara yang melakukan pelanggaran dengan angka tertinggi adalah individu dengan 46 tindakan, disusul kelompok warga dengan 32 tindakan. Menyusul kelompok warga, MUI 22 tindakan, ormas keagamaan 15 tindakan dan ormas lainnya 11 tindakan," kata Halili. 

Menurut dia, tindakan yang paling banyak dilakukan aktor non negara adalah intoleransi sebanyak 25 tindakan dan pelaporan penodaan agama sebanyak 23 tindakan.

Baca juga: Catatan Setara Institute soal Kebesaran Soeharto: Jenderal Besar hingga Diktator Kejam

Sementara tindakan lainnya adalah penolakan kegiatan keagamaan, penolakan pendirian rumah ibadah, ujaran kebencian, perusakan rumah ibadah, gangguan aktivitas keagamaan hingga teror.

Halili melihat, dari temuan ini, ada kecenderungan sedikit menurun.

Ia berkaca pada data tahun 2017 lalu, ada 155 peristiwa pelanggaran KBB dengan 201 tindakan.

Baca juga: Anies Minta Setara Institute untuk Terbuka Ke Publik Terkait Instrumen Riset Toleransi Kota

Meski mengalami kenaikan sedikit, hal ini dinilainya turun drastis jika dibandingkan data tahun 2016 lalu.

Sepanjang tahun 2016, Setara Institute mencatat 208 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan dengan 270 bentuk tindakan.

Menurut dia, kecenderungan penurunan ini dikarenakan upaya masyarakat sipil dan pemerintah yang mulai melakukan perlawanan terhadap berbagai bentuk KBB.

Baca juga: Jakarta Masih Masuk dalam 10 Kota dengan Nilai Toleransi Rendah Versi Setara Institute

"Masyarakat sipil dan pemerintah melawan intoleransi melalui countering politisasi identitas, kebangkitan kelompok sipil toleran, kesadaran melawan hoaks serta kebijakan negara memberikan perlawanan ideologis atas deideologi Pancasila dan NKRI," katanya.

Penelitian ini merupakan mix-method research dengan mengombinasikan desk study dan field study.

Pengumpulan data dilakukan dengan diskusi kelompok terfokus peneliti; wawancara mendalam dengan otoritas negara, tokoh, kelompok minoritas dan kelompok korban KBB; serta analisis dokumen dan pemberitaan media.

Validitas data diuji melalui teknik triangulasi sumber dengan membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaan informasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com