Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf: Pilih yang Gambarnya Pakai Baju Putih

Kompas.com - 28/03/2019, 13:15 WIB
Diamanty Meiliana

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden 01 Ma'ruf Amin sepakat pada rencana gerakan Rabu Putih yang dicanangkan calon presiden Jokow Widodo.

Gerakan tersebut yakni mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih pada hari pemilihan, 17 April, menggunakan baju putih.

"Memang Pak Jokowi sudah menyampaikan soal gerakan Rabu Putih. Saya sepakat, bahwa hari Rabu itu berbaju putih dan memilih," kata Ma'ruf usai menghadiri deklarasi dukungan masyarakat dari Rumah Hijau di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (28/3/2019) malam, dikutip dari Antara.

Baca juga: Survei CSIS: Jokowi-Maruf 51,4 Persen, Prabowo-Sandi 33,3 Persen

"Jadi putih adalah kita. Karena itu kita akan memilih yang gambarnya putih dengan menggunakan baju putih," kata Ma'ruf.

Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan akan menginstruksikan kepada seluruh kader GP Anshor dan Banser untuk mendukung gerakan Rabu Putih.

"Gerakan Rabu Putih ini yakni gerakan untuk tidak takut datang ke TPS dan memilih, penting untuk melawan hoaks menjelang pemilu presiden," katanya.

Baca juga: Jokowi Kampanye di Balikpapan dan Mamuju, Maruf Amin ke Ponpes di DIY

Yaqut menjelaskan, saat ini beredar informasi hoaks di masyarakat untuk tidak datang ke TPS dan tidak memilih.

Karena itu, kata dia, GP Anshor mendukung Gerakan Rabu Putih mengajak masyarakat pemilih untuk menggunakan hak pilihnya.

"Jangan takut datang ke TPS dan gunakan hak pilih," katanya.

Baca juga: Survei Alvara: Jokowi-Maruf Dipilih Kalangan Baby Boomer, Prabowo-Sandiaga Menempel Ketat di Gen Z

Yaqut menegaskan, akan mengintruksikan seluruh kader GP Anshor dan Banser di seluruh Indonesia mendukung Gerakan Rabu Putih, yakni mengajak masyarakat menggunakan hak pilih serta membantu Polri dan TNI mengamankan situasi di TPS.

"GP Anshor memiliki sekitar 4,7 juta kader di seluruh Indonesia. Sebagian kita akan fungsikan untuk pembantu pengamanan di TPS, serta sebagian lagi akan bertugas untuk menggerakkan pemilih," katanya.

Kompas TV Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menyampaikan fatwa golput haram sudah diputuskan dalam ijtimak ulama pada 2014 di Padang Panjang, Sumatera Barat. Menurut Ma'ruf, alasan MUI memunculkan fatwa itu agar setiap warga negara menggunakan hak pilihnya. Ma'ruf yakin setiap warga negara pasti memiliki pilihan yang terbaik dalam pemilu nanti. #FatwaMUI #MUI #FatwaGolputHaram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com