Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi, Prabowo-Sandiaga Unggul atau Tidak Versi Survei Internal BPN?

Kompas.com - 21/03/2019, 11:07 WIB
Jessi Carina,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di saat berbagai lembaga survei mengeluarkan hasil survei elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno seringkali menolak untuk memercayainya.

Berulang kali, mereka mengatakan, lebih percaya kepada survei internal.

Berdasarkan klaim BPN, hasil survei internal itu berbeda dari survei kebanyakan. Mereka mengaku lebih unggul dari pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Namun, BPN tidak pernah merilis detil besar elektabilitasnya. Termasuk mengenai metodologi yang digunakan, jumlah responden, hingga margin of error.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Jokowi-Maruf 49,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 37,4 Persen

Unggul atau tidak?

Namun, tidak ada pernyataan yang selaras dari beberapa anggota BPN terkait survei internal mereka.

Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Imelda Sari, misalnya, mengakui bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul berdasarkan survei internal.

Namun, selisih elektabilitas tersebut di bawah 10 persen.

"Kalau dari posisi survei yang kita lihat memang cukup ketat angkanya. Selisihnya cukup kecil. Kalau survei Litbang Kompas (selisihnya) 11 persen, kami di bawah 10 persen," kata Imelda dalam diskusi 'mengukur berbagai hasil survei' di Jakarta, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: BPN: Survei Jadi Ajang Bisnis, Kita Cuekin Aja Biar Mati Sendiri

Namun pada hari yang sama juga, anggota Dewan Pengarah BPN, Fadli Zon justru mengatakan hal berbeda.

Tanpa menyebut angka, Fadli mengatakan, Prabowo-Sandiaga sudah unggul dari Jokowi-Ma'ruf berdasarkan hasil survei internal.

"Kalau menurut survei kami sih sudah melampaui walaupun masih tipis. Kami sangat optimistis bahwa Prabowo-Sandiaga sekarang leading dan menurut survei internal kami sudah melampaui petahana," ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan.

Sementara itu, pada pekan sebelumnya, ada pernyataan lain yang berbeda dari Direktur Komunikasi dan Media BPN, Hashim Djojohadikusumo.

Hashim mengklaim, hasil survei internal BPN, elektabilitas Prabowo-Sandiaga ada yang mendekati pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, adapula yang melampaui.

"Saya kira menggembirakan. Ada beberapa survei kita, ada yang mendekati dengan (paslon) 01, ada justru yang melebihi, melampaui. Ini kan kita pakai beberapa survei kan, saya kira cukup bagus," kata Hashim.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com