Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Mesin Politik di Jakarta Kelola Isu dengan Tepat

Kompas.com - 20/03/2019, 21:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengingatkan mesin politiknya di DKI Jakarta untuk mampu mengelola isu dengan tepat.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi usai memberikan pembekalan bagi caleg DPR dan DPRD DKI Jakarta di Kantor Sekretariat DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019) malam.

"Saya kira mengelola informasi, mengelola kejadian-kejadian yang ada di Jakarta, sangat penting," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Minta Caleg PDI-P Ikut Tekan Angka Golput

Sebab, lanjut jokowi, dinamika politik di Ibu Kota sangatlah tinggi. Capres petahana ini menyebut, setiap detik informasi bisa berubah. Penyebaran informasi itu dapat ke arah yang menguntungkan, namun bisa juga sebaliknya.

Apalagi, Jakarta merupakan beranda politik Tanah Air. Apa yang terjadi atau informasi apa yang tersebar di Jakarta, sedikit banyak mempengaruhi dinamika politik di daerah lain.

"Karena biasanya dari Jakarta, bisa berimbas ke provinsi-provinsi yang lain," ujar Jokowi.

Ia sekaligus berpesan kepada seluruh mesin politiknya di lapangan untuk memaksimalkan kerja di sisa masa waktu kampanye Pemilu 2019.

Baca juga: Jokowi Bersyukur Ada Survei yang Tak Menguntungkan, Ini Sebabnya...

"Ini tinggal kerja di bawah saja, kerja di lapangan. Sudah enggak ada rapat-rapat lagi. Menurut saya itu ya," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi sekaligus meminta para caleg untuk semakin gencar menyosialisasikan Pemilu 2019 kepada masyarakat agar menekan angka golput.

"Mau mengingatkan untuk mengajak masyarakat datang ke TPS berbondong-bondong. Jangan sampai ada yang golput," ujar Jokowi.

Kompas TV Pemilihan calon Presiden dan Calon Wakil Presiden semakin dekat, kurang dari satu bulan adalah waktu tersisa bagi pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk bisa meraih suara warga. Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan selisih elektabilitas kedua pasangan calon semakin sempit. Hasil survei Litbang Kompas terbaru di bulan Maret dengan pengumpulan pendapapat melalui wawancara tatap muka yang diselenggarakan sejak tanggal 22 Februari hingga 5 Maret 2019 dengan 2 ribu responden yang dipilih secara acak hasilnya adalah sebagai berikut. #SurveiKompas2019 #Litbangkompas #Pilpres2019

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com