Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Jokowi: Kami Akan Bekerja Lebih Tekun Meyakinkan Rakyat

Kompas.com - 20/03/2019, 15:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni mengatakan, pihaknya akan semakin tekun untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019 mendatang.

Pernyataan ini menyusul hasil survei elektabilitas terbaru yang dikeluarkan Litbang Kompas. Menurut survei yang digelar 22 Februari-5 Maret 2019 itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 49,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun 13,4 persen responden menjawab rahasia.

"Hasil ini (survei Litbang Kompas) akan memotivasi kami bekerja lebih tekun meyakinkan rakyat bahwa Pak Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf Amin adalah pemimpin terbaik bagi rakyat," ujar Antoni dalam siaran pers, Rabu (20/3/2019).

Baca juga: Penyebab Elektabilitas Jokowi-Maruf Turun Menurut Litbang Kompas

Diketahui, survei dilakukan terhadap 2.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Dengan metode tersebut, tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen dan margin of error-nya sekitar 2,2 persen.

Raja Juli melanjutkan, TKN selalu positif dan obyektif dalam melihat hasil survei. Baik hasil yang menempatkan Jokowi-Ma'ruf pada posisi menang dengan selisih besar, maupun menang tipis, termasuk hasil survei Litbang Kompas.

Baca juga: Sebulan Jelang Pemilu, Ini Elektabilitas Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi Menurut 3 Lembaga Survei

Sikap positif serta obyektif ini yang menurut Raja Juli harus juga menjadi prinsip bagi kubu Prabowo- Sandiaga.

"Kami tidak seperti BPN yang selalu menyalahkan survei. Bahkan, menuduh lembaga-lembaga survei sebagai lembaga bayaran. Kami tidak akan menuduh survei Litbang Kompas sebagai survei bayaran. Jadi, kami ucapkan terima kasih kepada Litbang Kompas yang mengeluarkan hasil survei hari ini," lanjut dia.

Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily juga menegaskan komitmen yang sama. Menurut dia, hasil survei Litbang Kompas ini menjadi pelecut pihaknya untuk bekerja di sisa masa kampanye ini.

"Dengan hasil survei Litbang Kompas ini, tentu semakin melecut kami untuk bekerja secara sungguh- sungguh dalam memenangkan pasangan kami," ujar Ace, Rabu.

Kompas TV Survei terbaru Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 menunjukkan, jarak elektabilitas antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, semakin tipis. Elektabilitas Jokowi-Maruf berada di angka 49,2 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia. #SurveiKompas #LitbangKompas #Elektabilitas #JokowiAmin #PrabowoSandi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com