Menurut Prabowo, kebocoran anggaran tersebut seharusnya bisa dihindari. Kemudian, anggaran tersebut dialihkan untuk membangun sektor industri dalam negeri.
Dengan demikian, pemerintah tak perlu lagi menerapkan kebijakan impor barang.
Baca juga: Soal Kebocoran Anggaran, Jokowi Minta Prabowo Lapor KPK
Prabowo meyakini tidak ada jalan lain untuk memperbaiki situasi Indonesia selain dengan memberantas korupsi di sektor pemerintahan.
"Kami yakin dan kami lihat bagaimana caranya agar kekayaan ini dimanfaatkan oleh seluruh rakyat. Caranya adalah untuk membangun pemerintah yang bersih dari korupsi. Tidak ada jalan," ujar dia.
Prabowo kemudian menjawab tudingan bahwa dirinya tidak paham soal ekonomi makro. Ia menegaskan bahwa dirinya memahami persoalan ekonomi yang tengah dialami bangsa Indonesia.
"Ada yang mengatakan Prabowo tidak mengerti ekonomi makro. Prabowo bisa baca angka dan angka-angkanya, semua tidak baik untuk bangsa kita sekarang," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, pembangunan Indonesia saat ini menuju ke arah yang keliru. Kekeliruan arah pembangunan itu disebabkan oleh para elite gagal dalam mengelola negara.
Ia mengatakan, persoalan utama Indonesia saat ini adalah kekayaan alam yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.
Baca juga: Sisi Lain Prabowo Subianto, dari Joget Gatotkaca hingga Cita-cita Ikut Piala Dunia
Banyak hasil pengelolan sumber daya alam nasional, kata Prabowo, justru banyak yang disimpan di luar negeri. Dengan demikian, sebagian besar masyarakat tidak dapat menikmatinya.
Prabowo mengklaim memiliki data-data yang menunjukkan permasalaham itu. Data-data tersebut ia paparkan dalam bukunya bertajuk 'Paradoks Indonesia'.
"Angka-angkanya menunjukkan apa yang saya sampaikan dan saya menulis dalam buku, dan sudah beredar," kata Prabowo.
Selain itu, ia juga menyebut adanya kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disebabkan oleh praktik korupsi.
Ia mengatakan, kebocoran anggaran akibat korupsi mencapai hampir Rp 500 triliun.
"Uang yang hilang ini kalau kita pakai untuk kesejahteraan dan ekonomi kita. Bayangkan apa yang bisa kita buat," ujar Prabowo.
Baca juga: Tuding Kebocoran Anggaran, Prabowo Disindir soal Skandal Panama Papers
"Saya bicara dengan pakar industri, kurang lebih kita bisa bangun minimal 200 pabrik yang sangat penting. Sehingga kita menciptakan begitu banyak produk-poduk di Indonesia, tidak pakai impor-impor lagi," kata dia.