Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Caleg Baru Gaet Suara di Dapilnya...

Kompas.com - 01/02/2019, 08:09 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wajah-wajah baru mewarnai deretan calon wakil rakyat dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Para caleg baru yang baru merasakan kali pertama bertarung berebut kursi wakil rakyat, baik di tingkat daerah maupun pusat.

Bagaimana strategi mereka menggaet suara pemilih?

Caleg DPR RI dari Partai Golkar untuk Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta II, Christina Aryani, mengungkapkan, ia tidak memposisikan caleg dari partai lain sebagai lawannya.

Dapil tersebut meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri.

Wanita yang sudah terjun ke dunia politik sejak tahun 2006 ini justru berpandangan, pertarungan sebenarnya yaitu dengan kader sesama partai.

Caleg DPR RI dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II, Christina Aryani, saat ditemui di kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Jakarta Timur, Kamis (31/1/2019).  KOMPAS.com/Devina Halim Caleg DPR RI dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II, Christina Aryani, saat ditemui di kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Jakarta Timur, Kamis (31/1/2019).
Christina mengaku sudah menghitung jatah kursi setiap partai. Oleh karena itu, pertarungannya adalah memperebutkan kursi yang menjadi jatah partainya.

Baca juga: Cerita Caleg Milenial Bersaing Suara dengan Para Senior di Dapil...

 

"Karena pertarungan dengan teman saya sendiri, kalau yang lain biar lah, yang jadi permasalahannya adalah (kursi itu) jatuh ke saya apa ke teman saya," kata Christina saat ditemui di Kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Jakarta Timur, Kamis (31/1/2019).

Setiap caleg, kata dia, punya kelebihan masing-masing. Strategi yang dijalankan Christina adalah banyak menyambangi pemilih di luar negeri. Menurut dia, wilayah tersebut menjadi potensi karena tak disentuh oleh caleg petahana.

"Saya banyak membina dapil luar negeri juga karena ternyata dapil luar negeri selama ini tidak digarap sama incumbent," kata dia.

Baca juga: Cerita Caleg: Terjun ke Wilayah Pelosok hingga Sempat Salah Kaprah

Meski memerlukan biaya yang tak sedikit, Christina mengaku hal itu tetap dilakukan karena aspirasi pemilih di luar negeri juga penting untuk didengar.

Kerja ekstra keras

Cerita lainnya datang dari Dedek Prayudi, caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Dapil Jawa Barat IX.

Sebagai caleg baru dari partai baru, Dedek mengakui, harus bekerja ekstra keras memperkenalkan dirinya dan PSI ke masyarakat di dapil yang meliputi Subang, Majalengka, dan Sumedang itu.

Caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk dapil Jawa Barat IX, Dedek Prayudi, saat ditemui di kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Jakarta Timur, Kamis (31/1/2019).  KOMPAS.com/Devina Halim Caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk dapil Jawa Barat IX, Dedek Prayudi, saat ditemui di kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Jakarta Timur, Kamis (31/1/2019).

Salah satu metode yang Dedek gunakan adalah menyentuh warga di daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjamah.

Dalam kampanyenya, Dedek menyampaikan apa yang dimiliki dan apa yang akan dilakukannya berbeda dari wakil rakyat sebelumnya. 

"Terus terang, kami kalau penantang itu harus bermain agak offensive. Memang berkomunikasi kepada mereka (konstituen), kami gali kekecewaan mereka dan dari kekecewaan ini, kami jadikan diri kami koreksi bagi para caleg incumbent," jelas Dedek.

Baca juga: Cerita Caleg: Kampanye Door to Door Sambil Kampanyekan Capres

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com