Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Caleg: Kampanye "Door to Door" Sambil Kampanyekan Capres

Kompas.com - 18/10/2018, 14:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa kampanye Pemilu 2019 telah dimulai. Setiap calon anggota legislatif mulai memperkenalkan diri kepada masyarakat, sekaligus mengampanyekan calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh partai politiknya.

Meski belum sebulan berlalu, banyak cerita mengenai strategi  caleg agar memikat hati masyarakat.

Salah satu cerita itu datang dari caleg PDI Perjuangan nomor urut 3 Daerah Pemilihan 1 DPR RI Jakarta Timur, William Yani.

Willy, demikian ia disapa, sebelumnya adalah Anggota DPRD DKI Jakarta dua periode berturut- turut.

Ia memperoleh sekitar 12.000 suara pada periode pertama dan sekitar 10.000 suara pada periode selanjutnya.

Pada pemilu kali ini, Willy mengaku, tidak banyak mengubah strateginya dalam berkampanye.

Sejak awal, ia selalu menggunakan konsep yang digunakan Presiden Joko Widodo dalam berkampanye, yakni micro targetting, micro campaign dan canvasing.

Salah satu bentuknya, yakni menyambangi konstituen dari pintu ke pintu.

"Saya sangat setuju dengan metode kampanye Pak Jokowi yang 'door to door' itu. Karena survei memang menunjukkan bahwa kalau caleg langsung masuk ke rumah masyarakat, itu akan lebih mengena di hati dan pikiran mereka. Makanya, cara itulah yang kita lakukan," ujar Willy saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (18/10/2018).

"Memang, cara ini memakan waktu dan juga logistik. Tapi untuk kampanye Pemilu kali ini kan waktunya sangat panjang. Jadi saya rasa, cara ini akan berhasil lagi," lanjut putra mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi almarhum Jacob Nuwa Wea itu.

Secara sederhana, micro targetting,  micro campaign, dan canvasing adalah teknik pendekatan kepada pemilih dengan dua penekanan, yakni meningkatkan diferensiasi dan pendekatan interpersonal.

Warga yang rumahnya didatangi Willy biasanya sudah mengetahui bahwa ia adalah caleg.

Pembicaraan berlangsung mengalir apa adanya.

Kebanyakan, topik yang dibincangkan jauh dari soal politik. Tapi, sekalipun topik yang dibincangkan adalah politik, mereka lebih tertarik membicarakan situasi politik nasional serta Jokowi dan program-programnya.

"Biasanya apa yang kami obrolin itu jauh dari politik. Soal apa saja mereka curhat ada ini di daerahnya, ada masalah apa. Nah, kalaupun ngomongin politik, pasti yang ditanya justru bukan saya, tapi soal Pak Jokowi. Jokowi naik motorlah, Jokowi ngapain lah, semuanya ditanya deh tuh," ujar Willy.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com