PURWOKERTO, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia memberikan beberapa catatan terkait pelaksanaan debat perdana calon presiden dan wakil presiden 2019.
"Kami memberikan beberapa catatan, pertama terhadap penyelenggara, KPU itu sendiri. Kemudian kepada moderator juga," kata Ketua Bawaslu RI Abhan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (19/1/2019), seperti dikutip Antara.
Bawaslu berharap, KPU bisa memperbaiki hal-hal teknis, misalnya, dengan meredam sorakan pendukung pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang dapat mengganggu jalannya debat.
Baca juga: KPU Akan Kaji Lagi Pemberian Kisi-kisi Debat Pilpres
"Kisi-kisi juga kami berikan rekomendasi supaya dikaji kembali. Apakah masih perlu disampaikan lebih dulu meskipun itu kisi-kisi, atau nanti tidak ada penyampaian kisi-kisi lebih dulu biar semua tahu pertanyaan itu saat debat," ucapnya.
Ia mengatakan, saat debat perdana, kisi-kisi ada 20 pertanyaan, namun yang disampaikan saat debat hanya lima amplop pertanyaan.
Menurut dia, hal itu berarti bahwa pasangan calon telah membaca 20 soal yang akan dipertanyakan saat debat meskipun hanya sekadar kisi-kisi.
Baca juga: KPU: Format Debat Pilpres Dimungkinkan Berubah
"Ini bagian dari evaluasi kami untuk disampaikan ke KPU," ujarnya.
Terkait dengan pelaksanaan debat kedua, Abhan berharap, para pasangan calon tidak saling menyerang dengan memberikan pertanyaan yang mengarah ke pribadi dan sebagainya.
Dalam hal ini, kata dia, pelaksanaan debat tetap mengikuti konteks yang telah diatur oleh KPU.
Sementara bagi moderator, lanjut dia, diharapkan untuk tetap menjaga netralitas, baik melalui gestur tubuh, ucapan, dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.