Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com – Sejumlah informasi hoaks masih saja ditemui di lini waktu media massa saat ini. Kabar bohong ini tercampur bersama informasi-informasi lain, sehingga sulit untuk dibedakan.
Kitu membutuhkan kejelian agar tidak termakan informasi bohong.
Beberapa informasi berhasil terkonfirmasi sebagai kabar bohong atau hoaks dalam sepekan ini, 7-12 Januari 2019. Berikut paparannya:
Informasi ini tersebar melalui media sosial dan menimbulkan kesimpangsiuran. Banyak warganet yang mempertanyakan kebenaran kabar duka tersebut.
Kemudian, Humas Polres Kabupaten Bogor, AKP Ita Puspita Lena memberikan keterangan bahwa informasi tersebut merupakan hoaks.
Pihaknya telah melakukan konfirmasi ke pihak Pondok Pesantren Az Zikra yang merupakan milik Arifin Ilham. Polisi mendapatkan keterangan dari pengurus di sana bahwa informasi tersebut tidak benar.
Saat ini Arifin ilham tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Malaysia, setelah sebelumnya ia menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Baca juga: [HOAKS] Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia...
Selanjutnya adalah informasi terjadinya tsunami di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Kamis (10/1/2019) pada pukul 02.30 yang tersebar melalui media sosial.
Namun, informasi tersebut kemudian dibantah oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.
Menurut analisis rekaman data sinyal seismk pada sensor terdekat dengan lokasi, tidak ditemukan adanya aktivitas kegempaan dan peningkatan gelombang air laut yang signifikan.
Hanya terjadi gelombang pasang surut harian yang cenderug normal.
Baca juga: [HOAKS] Tsunami Melanda Tapanuli Tengah
Ada pula informasi dan foto spanduk yang berisi pesan pasien rawat inap BPJS Kesehatan yang ruang perawatannya dipindahkan ke gerbang tol.
Dalam spanduk tertulis kalimat sebagai berikut.
“Maaf khusus pasien peserta BPJS ruang inap dipindahkan ke gerbang tol karena uang iuran anda dipergunakan di sana.”
Namun Kepala Humas BPJS Kesehatan, M. Iqbal Anas Ma’ruf mennyebut informasi itu sebagai hoaks.