Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Capres Fiktif Nurhadi dan Fenomena Fanatisme di Pilpres

Kompas.com - 11/01/2019, 08:58 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

Kompas TV Selain pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno jagad dunia maya diramaian munculnya calon Presiden dan calon Wakil Presiden "fiktif" Nurhadi-Aldo. Pasangan Capres dan Cawapres "fiktif" ini mengaku didukung oleh "koalisi Indonesia tronjal tronjol maha asik" ulasannnya akan hadir bersama jurnalis KompasTV Gibran Muhammad.

"Mereka tahu saya orangnya positif, jadi ikut positif," kata dia. 

Hiburan di tengah hiruk-pikuk politik

Keberadaan Nurhadi bagaikan oase di tengah panasnya suasana perpolitikan di Indonesia.

"Parodi lahir dari kondisi seperti sekarang dan datang dari semua lapisan. Nurhadi ini bentuk kemuakan kita dari keriuhan," ujar Maman.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sepakat dengan hal itu. Muhaimin atau Cak Imin mengatakan Nurhadi bagaikan pendingin suasana.

"Begitu terlalu serius seperti sekarang, Pak Nurhadi dikirim Tuhan untuk bikin adem lagi," ujar Cak Imin.

Baca juga: Fakta di Balik Populernya Capres-Cawapres Fiktif, Nurhadi-Aldo

Di sisi lain, fenomena Nurhadi bisa jadi arus baru kekecewaan terhadap sistem politik di Indonesia. Kehadiran Nurhadi seharusnya jadi pengingat bagi elite atas risiko itu.

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, membaca pesan yang kuat dari meme Nurhadi. Pesan yang dimaksud adalah untuk tidak terlalu fanatik terhadap pasangan calon mana pun.

"Jangan sampai kita kenal pun tidak, tetapi membenci dan mencintai luar biasa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com