JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Joko Widodo tak terima jika pendampingnya, Ma'ruf Amin, disebut menghambat elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 itu.
Jokowi menegaskan keberadaan Ma'ruf sebagai pasangannya di Pilpres 2019 justru mempunyai dampak elektoral positif.
"Mendongkrak, siapa bilang (menghambat). Di surveinya kelihatan kok," kata Jokowi usai makan siang bersama Ma'ruf, di kediaman Ma'ruf di Jalan Situbondo, Menteng, Jumat (28/12/2018).
Saat Jokowi menyampaikan hal itu kepada wartawan, Ma'ruf berada di sampingnya. Keduanya sama-sama mengenakan baju putih dan peci.
Baca juga: Soal Normalisasi Ciliwung, Sentilan dari Jokowi dan Respons Anies
Bedanya, Jokowi mengenakan celana hitam dan sneakers, sementara Ma'ruf mengenakan sarung.
Jokowi mengatakan, saat makan siang bersama, ia dan Ma'ruf Amin sempat membicarakan hasil kampanye selama beberapa bulan terakhir. Termasuk hasil survei yang dilakukan tim internal serta yang dirilis sejumlah lembaga.
"Ya tadi bicara sedikit mengenai hasil survei yang ada," kata Jokowi.
PARA Syndicate sebelumnya menganalisis 12 hasil survei dari beberapa lembaga survei terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, selama periode Agustus hingga November 2018.
Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan, setelah mereka menarik regresi linear dari data-data 12 hasil survei tersebut, tren elektabilitas pasangan calon presiden dan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menunjukkan penurunan.
"Secara umum pergerakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dari bulan Agustus sampai November itu trennya turun," ujar Ari saat merilis hasil perhitungan tersebut di kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2018).
Baca juga: Jokowi Kunjungi Kediaman Maruf Amin, Makan Siang Bareng
Namun Ma'ruf Amin membantah pendapat bahwa keberadaan dirinya tidak menyumbang elektabilitas signifikan bagi Jokowi.
Sebaliknya, ia mengatakan, kehadirannya justru membuat beberapa provinsi di mana Jokowi kalah dalam Pilpres 2014 lalu, kini berbalik menjadi unggul.
"Saya sudah bekerja cukup baik ya. Yang saya bilang tadi, selama dua bulan ini saya masuk ke Jawa Timur, Jogjakarta. Bahkan ke NTB. Sekarang kami masuk ke Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Menurut survei yang saya terima semuanya itu sudah dimenangkan kami meskipun tipis," ujar Ma'ruf ketika diwawancarai Rosiana Silalahi di Kompas TV, Kamis (20/12/2018) malam.