Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Ilmu Komunikasi Unair Bermimpi Go-Jek Bisa Gantikan Whatsapp

Kompas.com - 12/12/2018, 20:46 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga Henri Subiakto berharap, suatu saat aplikasi GO-JEK dapat menggantikan aplikasi pesan instan Whatsapp.

"Saya itu memimpikan, sebagai pribadi, GO-JEK itu bisa menggantikan Whatsapp," ujar Henri saat ditemui di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).

Staf Ahli Bidang Hukum Menteri Komunikasi dan Informatika itu menuturkan, impiannya tersebut bertujuan untuk menyelamatkan big data milik publik Indonesia.

Baca juga: Di Singapura, Go-Jek Usung Nama Gojek dan Bisa Bayar Pakai Kartu Kredit

Di era kemajuan teknologi saat ini, big data yang berisi perilaku konsumen di dunia maya telah menjadi komoditas bisnis.

Namun, Henri mengatakan, Indonesia masih kesulitan memiliki akses tersebut karena sebagian besar perusahaan aplikasi yang memiliki data itu memiliki server di luar negeri.

Dengan GO-JEK, yang merupakan perusahaan asal Tanah Air, data tersebut dapat diakses oleh Indonesia.

"Itu datanya ada di GO-JEK, berarti kalau datanya ada di GO-JEK, di Indonesia, kan perusahaan Indonesia, enggak di Palo Alto, California sana," tutur Henri.

Baca juga: Instagram Rilis Fitur Walkie-Talkie Serupa Voice Note WhatsApp

"Itu harus kita dorong, kalau menurut perspektif saya, sehingga data-data orang Indonesia belanja online lewat GO-FOOD, atau potensi macam-macam, tidak mudah diakses oleh asing tapi milik kita," jelasnya.

Meskipun ide tersebut belum disampaikan kepada pihak Kementerian Kominfo, tetapi ia mengaku optimis GO-JEK dapat menjadi seperti apa yang diimpikannya.

Menurutnya, fitur chatting dan jumlah pengguna yang besar sudah dimiliki GO-JEK, sehingga yang perlu diperkuat adalah teknologinya.

"Itu lebih mungkin karena GO-JEK sudah diunduh oleh hampir 53 juta orang, artinya tidak perlu dari nol lagi," jelas dia.

Baca juga: WhatsApp Mulai Disebar untuk Tablet Android

"Tinggal fiturnya diperkuat, dengan mesin yang diperkuat," sambungnya.

Henri pun mengaku tidak mempermasalahkan anggapan yang kemungkinan muncul bahwa mereka mendukung perusahaan yang sudah besar.

Ia menjelaskan, hal itu diperlukan sebab perusahaan lain yang memiliki big data juga perusahaan besar, misalnya Google.

Kompas TV Aplikasi WhatsApp merupakan aplikasi chat dengan pengguna terbanyak di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com