Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Anggap Wajar Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Fluktuatif

Kompas.com - 27/11/2018, 23:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir menilai wajar elektabilitas Jokowi-Ma'ruf yang masih fluktuatif.

Hal itu disampaikan Erick menanggapi hasil survei Median yang menunjukan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 47,7 persen sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 35,5 persen. Survei dilakukan pada 4-16 November 2018 terhadap 1.200 responden yang memiliki hak pilih. 

"Saya rasa ini masih lima bulan ke depan. Kalau namanya research kan naik turun. Itu biasa. Sama seperti harga sembako juga naik turun. Hal yang biasa," kata Erick saat ditemui di Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Baca juga: Survei Median: Jokowi Masih Terhambat Masalah Ekonomi dan Kesejahteraan

Ia meyakini Jokowi akan tetap bekerja seperti biasa dan fokus pada pembangunan yang tengah dilaksanakan.

Karena itu, kata Erick, Jokowi justru berkunjung ke Lampung dan Sumatera Selatan untuk mengecek pembangunan jalan tol.

"Bagaimana kemarin contohnya beliau mengunjungi Lampung, bagaimana beliau melihat bahwa bandara di Lampung itu sekarang sudah diperintahkan agar menjadi internasional," kata Erick.

Baca juga: Muhaimin Nilai Jokowi Masih Punya Waktu Tingkatkan Elektabilitas

"Bagaimana jalan-jalan tol di Lampung, di Palembang segera akan diselesaikan untuk tahun ini dan tahun depan supaya ada peningkatan dari pada ekonomi di sekitarnya," lanjut dia.

Selain itu, kata Erick, Jokowi tengah fokus pula membangun sumber daya manusia setelah infrastruktur dibangun.

Ia meyakini kerja Jokowi dalam membangun infrastruktur dan sumber daya manusia nantinya membawa efek elektoral pula.

"Kami melihat kami yakin apa yang dikerjakan ini sudah baik. Kami akan pertahankan," lanjut Erick.

Kompas TV Jelang Pemilu 2019 kubu calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kerap menggaungkan semangat dan keberhasilan era orde baru yang dirasa perlu kembali diterapkan untuk mencapai kemakmuran Indonesia. Lantas apakah strategi akan mampu meningkatkan elektabilitas Prabowo - Sandi atau justru memecah dukungan dari masyarakat? Pagi ini kita akan membahasnya bersama narasumber di studio Sapa Indonesia Pagi ada Andre Rosiade Jubir badan pemenangan nasional Prabowo &ndash; Sandiaga, Arya Sinulingga jubir tim kampanye nasional Jokowi - Ma&#39;ruf dan Ray Rangkuti direktur eksekutif lingkar madani Indonesia.<br />
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com