Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Demokrat, PAN Wajibkan Kadernya Dukung Prabowo-Sandiaga

Kompas.com - 15/11/2018, 10:24 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mewajibkan kadernya untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan, hal ini merupakan keputusan Rakernas PAN.

Oleh karena itu, seluruh kader harus mengikuti keputusan partai.

"Bagi PAN sendiri, kami sudah mewajibakan seluruh kader kami mengikuti hasil putusan rakernas yang mengusung Prabowo-Sandi. Jadi tidak ada kader PAN apalagi pengurusnya baik di pusat maupun daerah yang tidak tegak lurus dengan keputusan partai," ujar Eddy ketika dihubungi, Kamis (15/11/2018).

Baca juga: Benarkah Demokrat Setengah Hati Mendukung Prabowo-Sandiaga?

Eddy mengatakan, semua kader harus mengikuti keputusan itu.

Jika ada kader mendukung pasangan capres dan cawapres yang berbeda, Eddy mengatakan, ada mekanisme partai yang akan dijalankan.

Contohnya, terjadi kepada Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni yang secara terbuka mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Hendra Joni merupakan salah satu dari 10 kepala daerah di Sumatera Barat yang mendeklarasikan diri untuk memberikan dukungan kepada Jokowi beberapa waktu lalu.

Eddy mengatakan, partai langsung bertindak tegas terhadap Hendra.

"Kami beri pilihan kepada yang bersangkutan, mengundurkan diri atau dipecat. Akhirnya Beliau mengundurkan diri," kata Eddy.

Baca juga: Andi Arief: Pilihan Kami Sudah Final, Demokrat First

Meski sama-sama partai pengusung Prabowo-Sandiaga, sikap PAN ini berbeda dengan Partai Demokrat.

Partai Demokrat memberi keleluasaan kepada kadernya terkait pilihan capres.

Eddy mengatakan, partainya tidak mau berkomentar terlalu jauh mengenai sikap Demokrat.

Namun, Eddy mengaku memahami pandangan Partai Demokrat karena Pilpres dan Pileg kali ini berlangsung dalam waktu yang bersamaan.

Baca juga: Sandiaga Uno Optimistis Partai Demokrat Solid Dukung Prabowo-Sandi

Hal ini menjadi pilihan sulit bagi partai yang tidak memiliki capres dan cawapres karena mendapatkan keuntungan elektoral yang lebih kecil daripada partai pengusung utama.

"Oleh karena itu, banyak partai yang nanti akan berjuang memenangkan perolehan kursi di DPR. Itu fungsi utamanya ketimbang pilpres karena bagaimanapun juga eksistensi partai kan harusnya di legislatif," kata dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timses Prabowo-Sandiaga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com