Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebaskan Kadernya Memilih dalam Pilpres, Demokrat Dinilai Rasional

Kompas.com - 14/11/2018, 21:18 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai keputusan Partai Demokrat yang membebaskan kadernya menentukan dukungan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 adalah tindakan rasional. Sebab, hal itu bertujuan agar Demokrat lolos ambang batas 4 persen dalam Pemilu 2019.

"Partai memang realistis karena harus lolos ambang batas 4 persen. Kalau enggak lolos ya enggak dapat kursi di DPR. Itu pilihan rasional," kata Titi usai ditemui dalam sebuah seminar di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Menurut dia, ambang batas diterapkan di Pemilu 2019 memaksa partai Demokrat membebaskan kadernya. Namun, situasi akan berbeda jika Demokrat mengusung calonnya sendiri.

Baca juga: Survei LSI: Imbauan Tokoh Agama Paling Berpengaruh dalam Pilpres 2019

Titi menjabarkan, pragmatisme yang dihadapi Demokrat juga disebabkan efek ekor jas yang tidak dapatkan partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono ini. Sejatinya, efek itu diperoleh oleh setiap partai yang tergabung dalam koalisi.

"Langkah Demokrat ya masuk akal karena efek ekor jas hanya ke partai PDI-P dan Gerindra saja," ujar dia kemudian.

Baca juga: Pengamat: Sikap Demokrat Akan Berbeda jika AHY Jadi Pendamping Prabowo

Jadi, seperti diungkapkan Titi, aturan ambang batas menciptakan pragmatisme partai. Sehingga, kader di internal partai terpecah menjadi dua kubu dalam memilih capres cawapres yang bisa menguntungkan partainya.

Maka dari itu, Titi mengoreksi agar Pilpres ke depan harus mempertegas efek ekor jas agar partai tidak kehilangan eksistensinya.

"Sekarang kan partai gamang, akhirnya pragmatis dan cenderung melakukan politik Bunglon, kanan kiri oke," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com