Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Sandiaga Dilaporkan soal Dugaan Anak Berkmpanye di Aksi Bela Tauhid

Kompas.com - 13/11/2018, 19:24 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin melaporkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Laporan tersebut, terkait dugaan pelibatan anak dalam kampanye yang dilakukan pada Aksi Bela Tauhid, Jumat (2/11/2018).

"Melaporkan paslon 02, kami menduga paslon 02 dan tim kampanye lakukan mobilisasi, atau melibatkan anak dalam aksi bela tauhid Jumat, minggu lalu," kata Direktur Hukum dan Advokasi TKN Ade Irfan Pulungan di kantor Bawaslu, Selasa (13/11/2018).

Baca juga: Wiranto Sebut Aksi Bela Tauhid Buang Energi dan Tidak Relevan

Dalam Aksi Bela Tauhid itu, tampak seorang anak yang melakukan orasi di hadapan massa. Ade mengatakan, narasi yang disampaikan anak tersebut sangat merugikan paslon Jokowi-Ma'ruf.

Dalam orasi terdapat kalimat, "siap ganti presiden" dan "eh lu pade jangan lupa pilih nomor 2, lupain yang nomor 1".

Ade menduga, kalimat itu merupakan sebuah kampanye yang disisipkan dalam Aksi Bela Tauhid. Padahal, kampanye di hadapan publik atau yang biasa disebut sebagai kampanye rapat umum, baru boleh dilakukan 21 hari jelang masa akhir kampanye, 24 Maret-13 April 2019.

Baca juga: Anak-anak Orasi Lupakan Jokowi di Aksi 211, Prabowo-Sandi Akan Dilaporkan ke Bawaslu

Atas peristiwa tersebut, Ade menuding Prabowo-Sandiaga melanggar Pasal 280 ayat 2 huruf k mengenai pelanggaran terhadap larangan melibatkan orang yang tak berhak memilih atau anak-anak.

Ia juga menuding, tindakan kampanye di muka umum itu melanggar Pasal 492 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum. Pasal tersebut mengatur tentang larangan peserta pemilu berkampanye di luar jadwal yang telah ditetapkan.

"Bagi kami itu sebuah kampanye yang di luar jadwal karena di situ ada massa, ada orang, ada kerumunan, pasti orang mendengar kedua video itu sudah viral. Di berbagai media medsos, kalau orang melihatnya pasti orang terpengaruh," ujar Ade.

Dalam laporannya, Ade membawa barang bukti berupa sebuah compact disk berisi foto dan video orasi anak dalam Aksi Bela Tauhid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com