Ini yang membuat hasil akhir pertarungan ini masih sulit dipastikan.
Indikasi lain juga menunjukkan, masih cukup ruang bagi kedua kubu untuk memikat mereka yang kini berada di zona ambigu.
Terdapat 31,7 persen responden yang tidak memosisikan diri untuk menegasikan atau menolak salah satu pasangan calon.
Kelompok ini bisa menjadi peluang bagi kedua belah pihak untuk menarik simpati.
Sedikit peluang juga dapat terbaca pada tingkat resistensi yang lebih tegas. Pemilih Jokowi-Ma’ruf yang memastikan diri untuk tidak akan memilih Prabowo-Sandi sebesar 82,2 persen.
Sebaliknya, pemilih Prabowo-Sandi yang memastikan tidak akan memilih Jokowi-Ma’ruf sebanyak 79,3 persen.
Hal ini menunjukkan sikap fanatisme yang sudah cenderung tinggi pada tiap konstituen. Namun, ruang untuk mengubah elektabilitas juga masih tetap ada.
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,8 persen.