Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Aksi Pembakaran Bendera Tak Direncanakan

Kompas.com - 24/10/2018, 17:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolri Komisaris Jenderal (Pol) Ari Dono Sukmanto menyatakan aksi pembakaran bendera saat perayaan Hari Santri Nasional di Garut terjadi secara spontan atau tidak terencana.

Hal itu disampaikan Ari Dono usai mengikuti rapat kerja anggaran bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

"Kan pelakunya sudah menyampaikan perbuatan maaf bahwa dia melakukan perbuatan itu spontan saja karena dia melihat ini benderanya HTI, dia melakukan pembakaran. Spontan bukan karena ada arahan," kata dia.

Ia pun meminta masyarakat tak terprovokasi dengan pembakaran bendera tersebut dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi.

"Yang pasti kami berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi kemudian melakukan suatu perbuatan yang merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Ketika mendapatkan suatu informasi di media, kita harus dalami dulu, kita kaji lagi," ujar Ari Dono.

"Kalau pun kita berbuat, kira-kira akan merugikan orang lain atau tidak. Toh semua sudah ada aturannya. Sehingga tidak bisa mengambil langkah masing-masing," lanjut dia.

Baca juga: 4 Fakta Kasus Pembakaran Bendera, Libatkan Ahli Pidana hingga Kejar Perekam Video

Pembakaran bendera terjadi pada saat perayaan Hari Santri di lapangan alun-alun Limbangan, Garut, Senin (22/10/2018).

Video pembakaran bendera tersebut viral dan menghebohkan jagat media sosial. 

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menggelar konpers dan menyatakan bahwa polisi sedang memproses kasus ini. Wiranto pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang. 

Dalam kasus ini, sebanyak tiga orang terduga sudah diamankan Polres Garut.  

Kompas TV Sasaran massa ini adalah anggota ormas lain yang kerap berada di sepanjang Jalan Ciledug Raya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com