Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GNPF-Ulama Akan Bantu PKS Hadapi Pemilu 2019

Kompas.com - 14/10/2018, 15:08 WIB
Devina Halim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) Yusuf Martak, mengatakan, pihaknya akan menerjunkan saksi-saksi dalam pemilu mendatang, sebagai bentuk dukungan terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hal itu diungkapkan Yusuf Martak, usai memberi sambutan dalam Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019 yang diselenggarakan PKS.

"(Kami dukung) semua, termasuk bagian di dalamnya, termasuk pengawalan saksi-saksi dan lain sebagainya, ada resmi dan tidak resmi, di situlah," ujarnya di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10/2018).

Baca juga: Presiden PKS Perbolehkan Kampanye Negatif, Jangan Kampanye Hitam

Yusuf mengatakan, hal itu adalah bentuk dukungan nyata GNPF-Ulama kepada PKS.

Ia melihat ada keseriusan dan komitmen PKS, termasuk memenangkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pilpres mendatang. Oleh sebab itu, Yusuf merasa PKS harus didukung.

"Di saat mereka memberikan pembekalan dan motivasi pada para kader-kader DPR RI-nya, kami diundang dan diberikan satu kehormatan dijadikan saksi dalam pakta integritas, nah di situ kami melihat PKS memang perlu didukung GNPF-Ulama," jelas dia.

Baca juga: PKS Sebut Prabowo Masih Mengatur Ritme Kampanye

Nantinya, GNPF-Ulama akan bekerja sama dengan anggotanya maupun alumni gerakan 212 yang berada di daerah untuk membantu merealisasikan bentuk dukungan tersebut.

Yusuf menegaskan, tidak ada suatu kesepakatan tertentu antara GNPF-Ulama dengan PKS dalam memberikan dukungan.

Ia mencontohkan, saat GNPF-Ulama merekomendasikan nama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri sebagai cawapres Prabowo dari hasil ijtima ulama.

Menurut dia, saat itu pun, tidak ada kesepakatan khusus dengan PKS, hanya murni aspirasi dari para ulama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com