Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Perguruan Tinggi Hapus Fakultas yang Sudah Usang

Kompas.com - 10/10/2018, 21:34 WIB
Ihsanuddin,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta perguruan tinggi berani menghapus fakultas atau program pendidikan yang sudah usang dan tak sesuai perkembangan zaman.

Hal ini disampaikan Jokowi di hadapan para pimpinan perguruan tinggi serta para pejabat eselon I dan II Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/10/2018).

"Sekali lagi, saya juga tidak mau mendengar PT tidak mau menghapus fakultas atau prodi yang sudah usang. Ganti yang baru. Sudah 40 tahun, 50 tahun, fakultas, prodi, itu-itu saja," kata Jokowi.

Kendati demikian, Presiden Jokowi enggan menyebutkan fakultas apa yang dimaksud.

Baca juga: Jokowi Berterima Kasih ke Perguruan Tinggi yang Bantu Korban Bencana Sulteng

"Saya enggak usah sebutkan lah namanya, Bapak Ibu semua tahu lah. Bapak ibu lebih tahu dari saya," kata dia.

Jokowi mengatakan, saat ini dunia sudah berubah. Namun, ia heran kenapa perguruan tinggi sangat sulit untuk menyesuaikan program pendidikannya dengan perkembangan zaman.

"Enggak ngerti ini ekosistem di Perguruan Tinggi atau di kementerian atau dua-duanya. Bisa dua-duanya, kita blak-blakan saja kalau sudah begini, blak-blakan saja lah. Saya senang kok blak-blakan begini," kata Kepala Negara.

Jokowi pun meminta para pimpinan perguruan tinggi serta pejabat kemenristekdikti yang hadir untuk buka-bukaan. Ia mengaku senang jika bisa mendapatkan masukan langsung.

"Kita akan bongkar bareng-bareng. Dan saya meyakini bapak ibu sekalian front terdepan dalam membongkar yang enggak benar-benar ini," kata Jokowi.

"Tapi kalau di front paling depan masih tidak bergerak, sudah, saya enggak ngerti pada siapa lagi saya harus meminta dan memohon," ujar dia.

Ditemui usai acara, Menristekdikti M Natsir mengklaim bahwa perubahan yang sulit terjadi di perguruan tinggi itu disebabkan oleh lingkungan di kampus itu sendiri.

Ia menegaskan bahwa Kemenristekdikti sudah mempermudah berbagai regulasi untuk menghapus fakultas yang sudah usang atau pun membuat fakultas baru.

Namun, penolakan kerap muncul dari guru besar hingga dosen di kampus. Ini umumnya terjadi pada perguruan tinggi negara.

"Mereka takut tidak bisa mengajar lagi kalau prodi yang lama itu dihapus dan diganti yang baru," ucap Natsir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com