Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP Gerindra: Elektabilitas Prabowo Memang di Bawah Jokowi, tapi...

Kompas.com - 09/10/2018, 22:20 WIB
Kristian Erdianto,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menuturkan, partainya rutin mengadakan survei internal untuk mengukur tingkat keterpilihan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dari hasil survei tersebut, kata Riza, elektabilitas Prabowo-Sandiaga memang masih berada di bawah pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Kendati demikian, persentase elektabilitas Prabowo dari beberapa kali survei mengalami peningkatan yang signifikan.

Berbeda halnya dengan elektabiltas Jokowi yang ia sebut tak mengalami peningkatan yang signifikan.

Baca juga: Menurut PAN, Terlalu Dini Menyimpulkan Elektabilitas Capres dari Hasil Survei

"Terkait survei internal kami memang rutin melakukan survei internal tapi mohon maaf tidak kami publikasikan. Hasilnya memang belum mengalahkan Pak Jokowi-Ma'ruf, tapi terus bergerak naik dan mendekati hasil Pak Jokowi-Maruf," ujar Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Menurut Riza, elektabilitas Prabowo-Sandiaga terus meningkat sejak dideklarasikan maju sebagai bakal capres-cawapres pada, Kamis (9/8/2018).

Sementara itu hasil beberapa beberapa lembaga survei juga menunjukkan hal yang serupa. Riza mengatakan, elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan yang lebih besar ketimbang Jokowi.

Oleh sebab itu, lanjut Riza, partainya optimistis elektabilitas Prabowo akan mengungguli Jokowi dengan sisa waktu sekitar 6,5 bulan masa kampanye.

"Hasil survei Indikator, ternyata ada peningkatan yang signifikan daripada Prabowo-Sandi. Berbeda dengan hasil Pak Jokowi Maruf, tidak ada peningkatan yang signifikan. Itu dari indikator dan survei lainnya," tuturnya.

"Jadi kita optimistis pada titik tertentu akan melewati survei atau hasil perolehan suara Pak Jokowi-Maruf," kata Riza.

Sementara itu, Riza menghargai hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dirilis, Minggu (7/10/2018).

Survei tersebut menyatakan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas kompetitornya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada 6 bulan sebelum Pilpres 2019.

Unggulnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh tingginya elektabilitas Jokowi yang mencapai 60,2 persen. Sementara Prabowo hanya 28,7 persen.

Selain itu, tingginya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin juga ditolong oleh kepuasan publik kepada kinerja Jokowi. Sebanyak 73,4 persen menyatakan puas dan 25,4 menyatakan tidak puas.

Riza mengatakan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga akan mempelajari hasil survei SMRC sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja pada masa kampanye.

"Kami pelajari dan kami mengambil hikmah dari hasil survei agar meningkatkan elektabilitas Prabowo-Sandi dan meningkatkan kinerja daripada Badan Pemenangan Nasional," ujar Riza.

Survei SMRC dilakukan pada 7-24 September 2018 dan melibatkan 1.074 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.

Metode survei yang digunakan, yakni dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara.

Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 3,05 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com