Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prabowo Rangkul Andi Arief....

Kompas.com - 12/09/2018, 22:56 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan antara bakal calon presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY, Kuningan, Jakarta, Rabu (12/9/2018) malam, tak hanya soal apa yang dibicarakan kedua elite politik tersebut.

Ada hal-hal lain yang menjadi menjadi bumbu pertemuan itu. Salah satunya yakni bertemunya Prabowo dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.

Itu karena Andi sempat melontarkan Isu mahar politik yang menyeret nama Sandiaga Uno. Andi juga pernah menyebut Prabowo sebagai "jenderal kardus". 

Baca juga: Andi Arief Empat Kali Mangkir Panggilan Bawaslu, Apai Kata Sandiaga?

Namun tak ada ketegangan di Kuningan. Tak nampak Andi pernah mengkritik pencalonan Prabowo dan Sandiaga. 

Saat Prabowo menyampaikan keterangan kepada pers usai bertemu SBY, Andi bersama jajaran elite Partai Demokrat setia berada di belakang Prabowo.

Namun momen yang menjadi perhatian tak hanya di situ. Saat pernyataan pers tuntas, sebelum menuju mobilnya, Prabowo mendekati Andi dan lalu merangkulnya.

Sontak saja momen itu menjadi buruan kamera awak media yang meliput.

Tak hanya itu, momen kedekatan Prabowo dan Andi juga disambut gemuruh tepuk tangan para elite politik yang hadir.

Baca juga: Pengamat: Sudah Diduga Kasus Dugaan Mahar Politik Bakal Hilang Ditelan Bumi

Tak mau ketinggalan, Sandiaga Uno yang hadir dalam pertemuan itu juga menjabat tangan Andi dan mengangkatnya ke atas. Senyum pun tak kuasai hinggap untuk beberapa saat.

Momen kedekatan itu hanya berlangsung beberapa detik sebelum kemudian Prabowo dan Sandiaga masuk ke mobilnya dan pamit meninggalkan kediaman SBY.

Andi Arief menyebut Prabowo Subianto sebagai "jenderal kardus" di akun twitternya. Sebutan itu dilontarkan Andi setelah dia menuding Sandiaga Uno memberikan uang senilai Rp 1 triliun untuk PKS dan PAN. 

Uang itu disebut sebagai mahar politik agar kedua partai tersebut bisa menerima Sandiaga menjadi cawapres Prabowo. 

Kasus dugaan mahar ini sempat dilaporkan ke Bawaslu. Namun Bawaslu menutup kasus dan menganggap mahar tersebut tidak ada setelah Andi Arief tak memenuhi panggilan sebagai saksi. Baca juga: Bawaslu Putuskan Tak Temukan Dugaan Pelanggaran Mahar Politik Sandiaga Uno

Kompas TV Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade menyatakan koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga selalu berkomunikasi untuk menyambut Pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com