Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Andi Arief yang Memulai Dugaan Mahar Politik, Dia Harus Selesaikan

Kompas.com - 29/08/2018, 08:14 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengkritik mangkirnya Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief dari panggilan Bawaslu untuk menyelesaikan dugaan mahar politik.

Pangi menjelaskan, yang memulai isu dugaan tersebut adalah Andi Arief. Oleh sebab itu, dia juga yang harus meluruskannya dengan memenuhi panggilan Bawaslu.

"Sebetulnya harus diselesaikan oleh Andi Arief sendiri karena beliau yang memulai itu," ujarnya ketika dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (29/8/2018).

Baca juga: Sekjen Demokrat Sebut Masalah Andi Arief soal Mahar Rp 500 Miliar Sudah Selesai

"Jadi bola panas sekarang sebenarnya ada di Andi Arief. Nah kalau ingin diselesaikan ya harus dijelaskan ke Bawaslu, ngapain harus mangkir, kenapa harus menghindar," tambahnya.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Chaniago dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (2/1/2018).KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Chaniago dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (2/1/2018).

Andi Arief sebelumnya mengungkapkan adanya dugaan mahar politik yang dilakukan bakal cawapres Sandiaga Uno kepada partai lain dalam koalisi pendukung Prabowo, yaitu PAN dan PKS.

Pangi mengatakan tentu wajar jika partai lain sesama pendukung Prabowo-Sandiaga menekan Andi Arief akibat ucapannya.

Baca juga: Andi Arief Mangkir, Bawaslu Tak Bisa Panggil Sandiaga Terkait Isu Mahar Politik

Dengan mangkir dari panggilan Bawaslu, Pangi melihat Andi ingin terbebas dari tegangan politik tersebut. Namun, hal itu seharusnya sudah menjadi resiko Andi karena telah memulai isu dugaan mahar tersebut.

"PKS misalnya, menyampaikan ingin mengajukan Andi Arief melakukan pencemaran nama baik, artinya apa yang dikatakan Andi Arief adalah fitnah atau pencemaran nama baik bagi partai, itu biasa saja," tuturnya.

"Ini yang menjadi tantangan bagi Andi Arief. Saya pikir Andi Arief mungkin sudah tidak sebebas dulu, ada ketakutan. Beliau akhirnya terjebak dengan sikapnya sendiri," imbuh dia.

Baca juga: Untuk Keempat Kalinya, Bawaslu Panggil Andi Arief Klarifikasi soal Mahar Politik Sandiaga

Kalau Andi Arief mengungkan dugaan tersebut secara apa adanya, seharusnya tidak ada yang perlu ditakutkan.

Akan tetapi, akan menjadi masalah jika omongan atau keterangannya tidak konsisten. Oleh sebab itu, dibutuhkan klarifikasi dari Andi Arief sendiri.

Diketahui, Andi Arief telah empat kali dipanggil Bawaslu namun terus mangkir hingga sekarang.

Kompas TV Bagaimana kelanjutan penyelidikan kasus dugaan mahar Rp 1 T yang diungkap Wasekjen Demokrat Andi Arief?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com