JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengkritik mangkirnya Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief dari panggilan Bawaslu untuk menyelesaikan dugaan mahar politik.
Pangi menjelaskan, yang memulai isu dugaan tersebut adalah Andi Arief. Oleh sebab itu, dia juga yang harus meluruskannya dengan memenuhi panggilan Bawaslu.
"Sebetulnya harus diselesaikan oleh Andi Arief sendiri karena beliau yang memulai itu," ujarnya ketika dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (29/8/2018).
Baca juga: Sekjen Demokrat Sebut Masalah Andi Arief soal Mahar Rp 500 Miliar Sudah Selesai
"Jadi bola panas sekarang sebenarnya ada di Andi Arief. Nah kalau ingin diselesaikan ya harus dijelaskan ke Bawaslu, ngapain harus mangkir, kenapa harus menghindar," tambahnya.
Andi Arief sebelumnya mengungkapkan adanya dugaan mahar politik yang dilakukan bakal cawapres Sandiaga Uno kepada partai lain dalam koalisi pendukung Prabowo, yaitu PAN dan PKS.
Pangi mengatakan tentu wajar jika partai lain sesama pendukung Prabowo-Sandiaga menekan Andi Arief akibat ucapannya.
Baca juga: Andi Arief Mangkir, Bawaslu Tak Bisa Panggil Sandiaga Terkait Isu Mahar Politik
Dengan mangkir dari panggilan Bawaslu, Pangi melihat Andi ingin terbebas dari tegangan politik tersebut. Namun, hal itu seharusnya sudah menjadi resiko Andi karena telah memulai isu dugaan mahar tersebut.
"PKS misalnya, menyampaikan ingin mengajukan Andi Arief melakukan pencemaran nama baik, artinya apa yang dikatakan Andi Arief adalah fitnah atau pencemaran nama baik bagi partai, itu biasa saja," tuturnya.
"Ini yang menjadi tantangan bagi Andi Arief. Saya pikir Andi Arief mungkin sudah tidak sebebas dulu, ada ketakutan. Beliau akhirnya terjebak dengan sikapnya sendiri," imbuh dia.
Baca juga: Untuk Keempat Kalinya, Bawaslu Panggil Andi Arief Klarifikasi soal Mahar Politik Sandiaga
Kalau Andi Arief mengungkan dugaan tersebut secara apa adanya, seharusnya tidak ada yang perlu ditakutkan.
Akan tetapi, akan menjadi masalah jika omongan atau keterangannya tidak konsisten. Oleh sebab itu, dibutuhkan klarifikasi dari Andi Arief sendiri.
Diketahui, Andi Arief telah empat kali dipanggil Bawaslu namun terus mangkir hingga sekarang.