Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Berkarya Minta KPU Hidupkan Kembali 142 Caleg yang Tak Penuhi Syarat

Kompas.com - 14/08/2018, 14:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 142 calon anggota legislatif Partai Berkarya dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Selain itu, sebanyak 14 daerah pemilihan juga dinyatakan gugur karena keterwakilan perempuannya dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Atas persoalan itu, Partai Berkarya pun meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memediasi pertemuan antara petinggi partainya dan KPU.

"Kami mengambil langkah menggugat KPU ke Bawaslu untuk minta dimediasi agar bacaleg dan dapil kami dihidupkan kembali," ujar Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Andi Picunang melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (14/8/2018).

Baca juga: Ratusan Bakal Caleg Hanura dan Partai Berkarya Tak Lolos Verifikasi KPU

Andi menjelaskan, gugurnya 142 bacaleg partainya disebabkan perbedaan input pada sistem informasi pencalonan (Silon) dan hard copy yang disampaikan ke KPU.

"Ada human error, baik itu oleh KPU maupun oleh kami sendiri. Jadi sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan. Masih ada waktu perbaikan data bacaleg sebelum ditetapkan menjadi caftar calon tetap," ujar Andi.

Baca juga: 16 Bacaleg Mantan Napi Korupsi, Partai Berkarya Akui Kecolongan

Andi yakin KPU "menghidupkan" kembali 142 bacaleg yang dinyatakan tak memenuhi syarat tersebut. Sebab, Berkarya pernah mengalami hal serupa ketika KPU menyatakan partai ini tidak lolos dalam tahap administrasi verifikasi calon peserta Pemilu tahun 2017 lalu.

"Mudah-mudahan, mediasi di Bawaslu itu segera diwujudkan dan hasilnya tidak merugikan semua pihak," ujar Andi.

"Mudah-mudahan hasil mediasinya nantinya juga demikian. Kami yakin petitumnya bakal dikabulkan atau sebanyak 575 bacaleg DPR RI dari Partai Berkarya lolos jadi caleg dan pada saat jadi DCT, mereka siap terjun langsung ke dapil untuk kampanye pemenangan," lanjut dia.

Kompas TV Selain Presiden Jokowi, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga hadir dalam acara ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com