Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Kelihatannya Penentuan Cawapres Prabowo Mengalami Jalan Buntu

Kompas.com - 03/08/2018, 10:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio berpendapat, tampaknya Prabowo Subianto mengalami jalan buntu dalam penentuan calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pemilihan Presiden 2019.

"Jadi, kelihatannya cawapres Pak Prabowo ini mengalami jalan buntu," ujar Hendri saat bincang-bincang dengan Kompas.com, Jumat (3/8/2018).

Saat ini, Prabowo dihadapkan pada tiga nama cawapres. Dua di antaranya adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Salim Segaff Al Jufri.

Baca juga: Kata Fadli Zon, Cawapres Prabowo Mengerucut ke Tiga Nama Ini

Apabila Prabowo menggaet Agus Harimurti Yudhoyono menjadi cawapres, kemungkinan besar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak akan mendukungnya.

Hal itu tergambar dari pernyataan Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyudin meski belakangan dibantah elite PKS lain.

Selain itu, Hendri menilai, Prabowo kurang "sreg" dengan sosok Agus yang terbilang baru terjun di dunia politik dan langsung mendapatkan tiket menjadi cawapres.

"Karena memang AHY belum mumpuni di atas kertas maupun secara pengalaman. Modal besarnya hanya di SBY saja. Bayangkan pada saat misalnya Prabowo terpilih sebagai presiden, kemudian AHY juga memegang tampuk kepemimpinan, apa yang terjadi? Perbaiki citra dulu pada Mas AHY sebagai mantan TNI berpangkat mayor," ujar Hendri.

Baca juga: Sekjen PKS: Hanya Ada 2 Opsi Cawapres Prabowo, Salim Segaf atau Ustaz Abdul Somad

Demikian pula apabila Prabowo menggaet sosok Salim Segaf. Demokrat yang memiliki dana kuat berpotensi menolak opsi tersebut.

Masalah lain, kata dia, elektabilitas Salim Segaf saat ini belum mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo untuk mengalahkan Joko Widodo.

"Salim Segaf pun nampaknya akan sulit juga mendampingi Prabowo karena memang Prabowo ini sangat butuh tambahan elektoral yang cukup tinggi. Lawan terberat Jokowi memang masih Prabowo. Hanya saja, memang disparitas elektabilitasnya masih terlihat jauh meskipun setelah selesai pendaftaran, elektabilitas akan naik," ujar Hendri.

Baca juga: Baliho AHY untuk Promosi Cawapres? Ini Kata Demokrat...

Oleh sebab itu, satu-satunya cara Prabowo keluar dari jalan buntu itu adalah dengan mengusung tokoh nasional alternatif.

Tokoh itu harus mendapatkan dukungan dari partai politik koalisi dan memiliki elektabilitas sebagai modal untuk mengalahkan Jokowi.

Kompas TV Dinamika proses penentuan calon wakil presiden yang masih saling tunggu baik dikubu Prabowo Subianto maupun Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com