Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Berharap Ada Kejelasan Koalisi dengan Gerindra, Demokrat, PAN

Kompas.com - 30/07/2018, 12:02 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengungkapkan, rangkaian pertemuan dengan partai-partai calon mitra koalisi Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat diharapkan bisa menghasilkan kejelasan untuk Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Pertama, Hidayat menyoroti rencana kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke DPP PKS.

"Apa yang akan kami harapkan mudah-mudahan semuanya akan clear nanti sore. Hari ini juga beliau (Prabowo) sudah ketemu pihak Demokrat dan pas kemarin Jumat sudah ketemu dengan Pak Amien Rais (PAN)," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/7/2018).

Hidayat juga berharap pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden PKS Sohibul Iman nanti malam bisa menghasilkan kepastian terkait koalisi nanti.

Baca juga: Prabowo: Capek Juga Ketemu Orang-orang PKS sama PAN

Menurut Hidayat, kejelasan itu untuk segera menindaklanjuti secara bersama-sama soal siapa kandidat calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

"Mudah-mudahan sore hari ini sudah menjadi clear (kejelasan koalisi) bahwa kemudian diperlukan duduk bersama, saya kira iya," ucap Hidayat.

"Pastilah kemudian kan pertemuan baru bilateral antara Gerindra-PKS, Gerindra-Demokrat, begitu seterusnya gitu ya pastilah diperlukan duduk bersama," kata dia.

Hidayat mengungkapkan, peta politik saat ini masih cukup dinamis sehingga berbagai komunikasi politik partai calon mitra koalisi patut dihormati.

Baca juga: Bertemu Demokrat, PKS Akan Bahas Opsi Capres-Cawapres Alternatif

Menurut Hidayat, PKS juga akan mendiskusikan lebih lanjut hasil rekomendasi capres-cawapres dari pertemuan ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) dengan calon mitra koalisi.

"Ijtima ulama dan tokoh nasional sudah memberikan suatu keteladanan yang sudah bagus. Mereka 600 tokoh dari beragam organisasi, termasuk parpol juga hadir, PKS akan memutuskan dan menyepakati sesuatu tanpa gaduh. Kalau mereka bisa, masa kita enggak bisa," kata dia.

Hidayat menuturkan, partainya memang menginginkan konfigurasi kepemimpinan nasionalis-religius untuk Pilpres 2019 nanti.

"Itu prinsip yang kami pegangi dan yang lain silahkan menyesuaikan atau kita mendialogkan dalam koridor," kata dia.

Kompas TV Prabowo Subianto terus melakukan pertemuan intens dengan pimpinan partai yang prospektif untuk digandeng menjadi mitra koalisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com