Salin Artikel

PKS Berharap Ada Kejelasan Koalisi dengan Gerindra, Demokrat, PAN

Pertama, Hidayat menyoroti rencana kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke DPP PKS.

"Apa yang akan kami harapkan mudah-mudahan semuanya akan clear nanti sore. Hari ini juga beliau (Prabowo) sudah ketemu pihak Demokrat dan pas kemarin Jumat sudah ketemu dengan Pak Amien Rais (PAN)," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (30/7/2018).

Hidayat juga berharap pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden PKS Sohibul Iman nanti malam bisa menghasilkan kepastian terkait koalisi nanti.

Menurut Hidayat, kejelasan itu untuk segera menindaklanjuti secara bersama-sama soal siapa kandidat calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

"Mudah-mudahan sore hari ini sudah menjadi clear (kejelasan koalisi) bahwa kemudian diperlukan duduk bersama, saya kira iya," ucap Hidayat.

"Pastilah kemudian kan pertemuan baru bilateral antara Gerindra-PKS, Gerindra-Demokrat, begitu seterusnya gitu ya pastilah diperlukan duduk bersama," kata dia.

Hidayat mengungkapkan, peta politik saat ini masih cukup dinamis sehingga berbagai komunikasi politik partai calon mitra koalisi patut dihormati.

Menurut Hidayat, PKS juga akan mendiskusikan lebih lanjut hasil rekomendasi capres-cawapres dari pertemuan ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) dengan calon mitra koalisi.

"Ijtima ulama dan tokoh nasional sudah memberikan suatu keteladanan yang sudah bagus. Mereka 600 tokoh dari beragam organisasi, termasuk parpol juga hadir, PKS akan memutuskan dan menyepakati sesuatu tanpa gaduh. Kalau mereka bisa, masa kita enggak bisa," kata dia.

Hidayat menuturkan, partainya memang menginginkan konfigurasi kepemimpinan nasionalis-religius untuk Pilpres 2019 nanti.

"Itu prinsip yang kami pegangi dan yang lain silahkan menyesuaikan atau kita mendialogkan dalam koridor," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/30/12025211/pks-berharap-ada-kejelasan-koalisi-dengan-gerindra-demokrat-pan

Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke