Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis 98 Minta Jokowi Tetapkan Korban Tragedi Semanggi-Trisakti Pahlawan Nasional

Kompas.com - 26/06/2018, 14:30 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 25 orang aktivis tahun 1998 bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/6/2018).

Mereka mengundang Jokowi untuk menghadiri rembuk nasional aktivis 98 yang akan digelar di Monas pada 7 Juli mendatang.

"Di dalam kita menjelaskan kepada Bapak Presiden kesiapan kami panitia pelaksana rembuk nasional aktivis 98 dalam rangka acara kegiatan 7 Juli 2018 di berlokasi di Monas, Insyaallah," kata Direktur Eksekutif 98 Institute Sayed Junaidi Rizaldi usai pertemuan tertutup dengan Jokowi.

Baca juga: Eks Aktivis 98 Sebut Gatot Nurmantyo Penuhi Kualifikasi Sebagai Capres 2019

"Kita menjelaskan kesiapan kita dan Bapak Presiden mengerti, memahami dan insyaallah kalau diizinkan oleh Allah juga, Bapak Presiden berkenan hadir pada acara tersebut," tambah dia.

Zayed menjelaskan, sejumlah isu akan diangkat dalam rembuk nasional seperti radikalisme, intoleransi, dan terorisme.

Selain itu, para aktivis 98 juga meminta Jokowi menetapkan 7 Juli sebagai hari Bhineka Tunggal Ika.

Baca juga: Aktivis 98 Minta Amien Rais Klarifikasi Aliran Dana di Pengadilan

Zayed mengaku pihaknya tidak secara spesifik membahas masalah pelanggaran HAM dengan Jokowi.

Kendati demikian, mereka mengusulkan agar para aktivis 98 yang tewas pada tragedi Trisakti dan Semanggi bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

"Kami hanya singgung kawan-kawan kami yang wafat di peristiwa Trisakti, Semanggi I dan II jadi pahlawan. Mungkin salah satu hasil rembuk seperti itu, karena bagaimana pun mereka sahabat kita," ucap Sayed.

Selain Sayed, turut hadir aktivis 98 lain seperti Adian Napitupulu, Benny Rhamdani, dan Ari Maulana.

Kompas TV Budiman Sudjatmiko adalah aktivis muda saat masa penentangan Orde Baru atau dikenal dengan era reformasi tahun 1998.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com