Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Dukungan Kantor-kantor Dukcapil untuk Sukseskan Pilkada 2018

Kompas.com - 23/06/2018, 15:05 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Gede Surata menyatakan, pihaknya mendukung secara optimal dalam menyukseskan pilkada 2018 terutama berkaitan dengan administrasi kependudukan.

“Terkait dengan Pilkada (2018) sesuai dengan amanat Undang-Undang, Kementerian Dalam Negeri telah melakukan tugasnya untuk memberikan DP4 ke KPU yang selanjutnya dimanfaatkan untuk pembuatan DPT (Daftar Pemilihan Tetap),” Gede saat konferensi pers terkait Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2018 di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Sabtu (23/6/2018).

Baca juga: Mendagri Minta Warga Proaktif Datangi Dukcapil untuk Rekam E-KTP

DP4 tersebut berasal dari data kependudukan kabupaten/kota yang telah dikonsolidasikan, diverifikasi, dan divalidasi oleh Kemendagri dengan menggunakan sistem informasi administrasi kependudukan, serta diintegrasikan dengan hasil perekaman sidik jari dan iris mata.

“DP4 telah diserahkan tanggal 27 Desember 2017 di Surabaya. DP4 tersebut saat ini telah digunakan untuk klarifikasi, konfirmasi dan seterusnya,” kata dia.

Gede menuturkan, Dukcapil tetap melakukan pelayanan pada saat hari pemungutan suara pemilihan kepala daerah pada tanggal 27 Juni 2017.

Baca juga: Sudin Dukcapil Jakut Tetap Layani Warga yang Datang Setelah Pukul 14.00

 

Selain itu, kata dia, pihaknya juga membuka desk pemungutan suara atau call center guna merespon permasalahan identitas kependudukan pemilih.

“Jadi jajaran Dukcapil tidak boleh menolak bentuk desk di daerah” kata dia.

Ketiga, kata Gede, pihaknya akan melakukan perekaman warga binaan dalam rumah tahanan (rutan) atau lembaga kemasyarakatan.

Baca juga: Sudin Dukcapil Jakut Tetap Layani Warga yang Datang Setelah Pukul 14.00

Selanjutnya, kata dia, Dukcapil akan menerbitkan e-KTP atau surat keterangan pengganti e-KTP bagi penduduk yang sudah melakukan perekaman.

“Menerbitkan KTP-el atau Surat Keterangan Pengganti KTP-el bagi pemilih pemula yang pada hari pelaksanaan pemilihan telah berusia 17 tahun dan telah terdata dalam database kependudukan,” kata dia.

“Dan menyiapkan rekap data Surat Keterangan Pengganti KTP-el yang telah diterbitkan,” sambung dia.

Baca juga: Berkas Lengkap, Pengurusan Dokumen di Dukcapil Kini Beres 1x24 Jam

Kemudian, lanjut Gede, pihaknya akan memfasilitasi KPUD(Komisi Pemilihan Umum Daerah) dalam rangka pengecakan terhadap Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan keaslian KTP elektronik melalui akses data kependudukan.

“Mendorong KPUD untuk melakukan pengecekan NIK secara mandiri dengan menggunakan username dan password yang telah diberikan oleh Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil,” kata dia.

Gede mengatakan, akan melakukan koordinasi dengan KPUD untuk menyerahkan nomor handphone (HP) KPUD yang akan digunakan untuk melakukan pengecekan NIK melalui HP.

Baca juga: Dukcapil Beberkan Sistem Pengamanan Data Registrasi Kartu SIM Prabayar

Di sisi lain, Gede menegaskan, dalam perhitungan suara hasil pemilihan, tidak diperkenankan ikut berperan serta dalam proses perhitungan suara hasil pemilihan.

“Menurut Undang-Undang kita (Dukcapil) tidak ikut tahapan,” ujar Gede.

Dukungan Kemendagri untuk data pendukung dalam rangka Pilkada diatur dalam Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3); Pasal 58 ayat (2); dan Pasal 200 A Undang-Undang No.10 Tahun 2016.

Kompas TV Pasca-tercecernya ribuan KTP elektronik rusak di Bogor beberapa waktu lalu Ditjen Dukcapil akhirnya memusnahkan 805.000 ktp elektronik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com