Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukses Amankan Mudik, Kapolri Kini Fokuskan Personel Amankan Tempat Wisata dan Arus Balik

Kompas.com - 15/06/2018, 18:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi seluruh jajarannya bersama-sama dengan TNI dalam hal pengamanan mudik Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.

Berdasarkan laporan yang ia terima, tidak ada peristiwa menonjol dalam arus mudik pada 2018 ini.

"Puncak arus mudik tanggal 13 sampai 14 Juni kemarin relatif lengang, beberapa gerbang tol bahkan sepi. Jakarta juga sekarang relatif tidak terlalu ramai," ujar Tito saat dijumpai di Istana Presiden Bogor, Jumat (15/6/2018).

Baca juga: Polri Sebut Angka Kecelakaan pada H-1 Lebaran 2018 Menurun

"Malam Takbiran alhamdulilah juga lancar. Tidak ada insiden berarti. Di semua wilayah juga pelaksanaan shalat Ied berlangsung aman," lanjut dia.

Namun, tugas pengamanan TNI-Polri belum selesai. Setelah melewati hari H, personelnya kini diminta fokus ke tempat-tempat wisata yang berpotensi disasar masyarakat.

"Kita tinggal mengamankan daerah wisata. Karena kan pasti ada yang ke pantai dan lain-lain. Tolong hati-hati. Karena beberapa tahun sebelumnya ada beberapa insiden," ujar dia.

Baca juga: Polri Perketat Pengamanan Objek Vital hingga Rumah Warga yang Ditinggal Mudik

 

Tito mengaku, sudah mendirikan pos pengamanan gabungan TNI-Polri di daerah wisata yang bakal ramai diserbu masyarakat setelah H+1 Lebaran.

Ia berharap kesiapsiagaan para personel mampu mengawal aktivitas masyarakat yang sedang bergembira bersama keluarga.

Tak hanya mengantisipasi gangguan keamanan dan keselamatan di tempat-tempat wisata, Tito juga mensiapsiagakan personelnya untuk arus balik.

Baca juga: Polri: Situasi Indonesia hingga H-1 Lebaran Aman dan Kondusif

Berdasarkan analisis yang ada, pemudik yang kembali diprediksi akan berangkat pada 18, 19 dan 20 Juni 2018. Khususnya pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.

Demi menghindari ketidaknyamanan, Tito berharap pemudik tidak menumpuk pada tiga tanggal tersebut.

"Arus balik ini memang lebih pendek, yaitu 18, 19 dan 20. Itu libur pemerintah. Untuk itu, saya minta jangan dipaksakan pulang di tanggal segitu. Kalau bisa malah pulang tanggal 17 hari Minggu," ujar Tito.

Kompas TV Sebelumnya, kelima terduga teroris ditangkap di tiga lokasi oleh Densus 88 di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com