JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus balik Lebaran terjadi pada Senin dan Selasa (18-19/6/2018) mendatang. Prediksi ini didasarkan pada asumsi jadwal masuk kerja pada Kamis (21/6/2018).
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi menjelaskan, pihaknya mengantisipasi arus balik Lebaran. Sebab, periode arus balik cenderung lebih pendek ketimbang periode arus mudik.
"Ini butuh penanganan khusus dan pengawasan langsung nanti saat baliknya itu," kata Budi di Posko Nasional Angkutan Mudik Lebaran di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (11/6/2018).
Budi menjelaskan, Kemenhub mengantisipasi terjadinya arus balik sejak hari Lebaran. Namun, peningkatan arus balik juga diprediksi terjadi selama tanggal 17-20 Juni 2018.
"Masuk (kerja) Kamis (21/6/2018). Kemungkinan orang mulai pulang di Senin dan Selasa (18-19/6/2018), atau mungkin Rabu (20/6/2018)," ujar Budi.
Baca juga: Catat, Ini Titik-titik Rawan Macet Saat Arus Mudik
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengungkapkan, saat ini pihaknya masih berkonsentrasi menangani arus mudik. Kemudian, yang menjadi konsentrasi adalah arus balik.
"Arus balik kami antisipasi seperti tahun lalu, kemacetan justru disebabkan karena rest area," ujar Bambang.
Ia menyebut, pihaknya telah mengantisipasi kemacetan di rest area selama arus mudik dengan melakukan rekayasa lalu lintas dan menyiagakan petugas untuk mengatur lalu lintas selama 24 jam.
"Pengalaman tahun lalu ternyata kita perlu mengatur dan serius di situ (rest area)," ucap Bambang.