Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Puncak Arus Balik 19-20 Juni 2018

Kompas.com - 13/06/2018, 16:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi puncak arus balik terjadi pada 19-20 Juni 2018. Ini berdasarkan studi Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Puncak arus balik dari prediksi yang kami lakukan (adalah pada) 19 dan 20 Juni 2018," kata Budi dalam video conference bersama Posko Nasional Angkutan Lebaran 2018, Rabu (13/6/2018).

Baca juga: Arus Balik, Pengendara Motor via Kalimalang Diprediksi Lebih Ramai dari Mudik

Oleh karena itu, Budi meminta masyarakat cermat mengatur perjalanannya. Masyarakat diimbau melakukan perjalanan balik sebelum atau sesudah tanggal yang telah diprediksi tersebut.

"Bisa jadi arus balik di H+4 dan H+5. Saya anjurkan gunakan waktu-waktu yang lain," ungkap Budi.

Tidak hanya itu, Budi juga menganjurkan masyarakat tidak terpaku pada jalan tol saat melakukan perjalanan balik. Para pemudik bisa menggunakan jalur panta utara yang kini kondisinya sudah baik dan nyaman. 

"Jangan semata-mata gunakan tol. Kalau lihat tol padat bisa masuk ke jalur-jalur Pantura yang kualitasnya sama baik," jelas Budi.

Secara kumulatif sejak 7 Juni 2018 atau H-8 Lebaran hingga Rabu sore ini, jumlah penumpang seluruh moda angkutan tercatat mencapai 6.872.622 orang. Jumlah terbanyak disumbang oleh penumpang angkutan udara yang mencapai 1.890.128 orang.

Baca juga: Pemudik Diimbau Hindari Puncak Arus Balik Lebaran

Adapun jumlah penumpang angkutan penyeberangan tercatat 1.449.564 orang. Penumpang angkutan kereta api terdata 1.414.479 orang.

Sementara itu, jumlah penumpang angkutan laut 704.896 orang. Pada periode kumulatif yang sama tahun 2017, jumlah penumpang seluruh moda angkutan mencapai 7.671.732 orang.

Kompas TV Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengadakan mudik gratis bagi pemudik motor yang akan diangkut dengan menggunakan Kapal Roro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com