Berdasarkan laporan yang ia terima, tidak ada peristiwa menonjol dalam arus mudik pada 2018 ini.
"Puncak arus mudik tanggal 13 sampai 14 Juni kemarin relatif lengang, beberapa gerbang tol bahkan sepi. Jakarta juga sekarang relatif tidak terlalu ramai," ujar Tito saat dijumpai di Istana Presiden Bogor, Jumat (15/6/2018).
"Malam Takbiran alhamdulilah juga lancar. Tidak ada insiden berarti. Di semua wilayah juga pelaksanaan shalat Ied berlangsung aman," lanjut dia.
Namun, tugas pengamanan TNI-Polri belum selesai. Setelah melewati hari H, personelnya kini diminta fokus ke tempat-tempat wisata yang berpotensi disasar masyarakat.
"Kita tinggal mengamankan daerah wisata. Karena kan pasti ada yang ke pantai dan lain-lain. Tolong hati-hati. Karena beberapa tahun sebelumnya ada beberapa insiden," ujar dia.
Tito mengaku, sudah mendirikan pos pengamanan gabungan TNI-Polri di daerah wisata yang bakal ramai diserbu masyarakat setelah H+1 Lebaran.
Ia berharap kesiapsiagaan para personel mampu mengawal aktivitas masyarakat yang sedang bergembira bersama keluarga.
Tak hanya mengantisipasi gangguan keamanan dan keselamatan di tempat-tempat wisata, Tito juga mensiapsiagakan personelnya untuk arus balik.
Berdasarkan analisis yang ada, pemudik yang kembali diprediksi akan berangkat pada 18, 19 dan 20 Juni 2018. Khususnya pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.
Demi menghindari ketidaknyamanan, Tito berharap pemudik tidak menumpuk pada tiga tanggal tersebut.
"Arus balik ini memang lebih pendek, yaitu 18, 19 dan 20. Itu libur pemerintah. Untuk itu, saya minta jangan dipaksakan pulang di tanggal segitu. Kalau bisa malah pulang tanggal 17 hari Minggu," ujar Tito.
https://nasional.kompas.com/read/2018/06/15/18183491/sukses-amankan-mudik-kapolri-kini-fokuskan-personel-amankan-tempat-wisata